WAJO – Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE menghadiri acara Kongres Nasional Transmigrasi Indonesia di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa 17 September 2019.
Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) Indonesia yang semakin meningkat mendorong pemerintah untuk melakukan Reformulasi program transmigrasi. Reformulasi tersebut dilakukan dengan model bisnis kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta.
Hal tersebut disampaikan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo saat membuka Kongres Nasional Transmigrasi Indonesia di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Selasa (17/9).
“Kita tidak bisa pakai paradigma lama karena zamannya berbeda. Saat program transmigrasi pertama diluncurkan, GDP per kapita Indonesia di bawah 10 US Dollar. Sekarang GDP per kapita sudah 4.000 US Dollar. Diperkirakan tahun 2045 GDP sudah 20.000 US Dollar. Kita perlu dorong model-model transmigrasi yang kolaboratif, jadi tidak dari sisi pemerintah saja,” ujarnya.
Eko mengatakan, pengembangan kawasan transmigrasi juga harus memanfaatkan perkembangan teknologi industri 4.0. Ia menepis anggapan ketidakmampuan transmigran bersaing di era tersebut.
“Ada yang mencibir bagaimana memulai 4.0 di daerah transmigrasi. Mereka salah. Teknologi 4.0 adalah bagaimana menggunakan teknologi tersebut agar menjadi lebih produktif dan gampang, sehingga orang yang tidak memiliki knowledge (pengetahuan) juga bisa memanfaatkannya untuk produktifitas lebih baik,” terangnya.
Menurutnya, program transmigrasi telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi di luar jawa. Meski demikian, tantangan program transmigrasi saat ini lebih besar mengingat kebutuhan transmigran masa lalu dan saat ini jauh berbeda. Tak hanya rumah, lahan pertanian, dan biaya hidup sementara, menurutnya, transmigran juga butuh model bisnis baru yang dapat memberikan nilai tambah bagi transmigran.
“Dulu yang penting bisa dipindahkan dari daerah padat ke daerah yang membutuhkan. Transmigran diberikan sandang, pangan, papan sudah cukup. Saat ini tidak hanya cukup hanya itu. Mereka ingin anaknya sekolah sampai perguruan tinggi, hidup layak seperti masyarakat menengah di perkotaan,” ujarnya.
Untuk itu ia meminta peserta Kongres Nasional Transmigran agar dapat merumuskan model yang bisa memberikan benefit lebih besar kepada transmigran. Jika tidak ada benefit lebih yang diberikan pada transmigran, ia khawatir para transmigran agar pulang ke kampung halaman atau melakukan urbanisasi ke kota.
“Semoga kongres ini bisa menciptakan model bisnis baru untuk transmigrasi, untuk menjawab tantangan-tantangan besar kita di masa akan datang,” ujarnya.
Dan harapan dari pusat mengharapkan adanya dukungan Pemerintah Daerah berupa dana sharing dan dukungan mensukseskan program transmigrasi, kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Drs.H.Syahran
Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE hadir dalam acara ini bersama dengan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Wajo
WAJO – Bupati Wajo membuka Pameran Bumdes Expo di Atakkae yang merupakan rangkaian kunjungan kementerian Desa dan Transmigrasi, Selasa 17 september 2019.
Laporan dari kepala Dinas PMD Syamsul Bahri, S.IP., M.Si. yang menyampaikan bahwa yang melatarbelakangi dari pelaksanaan expo ini berangkat dari nawacita Bapak Jokowi yang ingin membangun desa dari pinggiran yang salah satu program unggulannya adalah bagaimana membangun dan menggerakkan inovasi desa dan membangun ekonomi desa dari pelosok penggerak yaitu Bumdes.
Dan dikatakan kalau Ini sejalan dengan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Wajo khusus Visi dari Bupati dan Wakil Bupati Wajo yang di urai dalam 25 program nyata yang salah satunya dalam membangun inovasi setiap Kecamatan, menggerakkan roda perekonomian, roda pemberdayaan di masyarakat di Kabupaten Wajo dengan program inovasi Kecamatan yang didukung oleh inovasi setiap desa.
“Expo ini kita laksanakan dengan tujuan salah satunya adalah bagaimana seluruh desa di Kabupaten Wajo menunjukkan hasil inovasinya masing-masing, berdasarkan produk unggulan dan potensi desa masing-masing melihat antar desa satu dengan desa yang lain,” jelas Syamsul Bahri, S.IP., M.Si.
Lanjut dikatakan kalau diharapkan seluruh desa menggeliat inovasinya, program inovasi Desa untuk mendukung program Bupati lima tahun kedepan, peserta Expo kali ini ada 13 Kecamatan dan setiap Kecamatan hadirkan seluruh desa masing-masing di stand tersebut.
“Sedianya pelaksanaan Expo ini juga dirangkaikan dengan kunjungan jajaran Kementerian desa dan Transmigrasi yang akan di agendakan hari Kamis, untuk itu kita menerima dengan berbagai rangkaian agenda yang tetap akan kita laksanakan,” kata Kepala Dinas PMD.
Dilaporkan juga bahwa sebagai rangkaian pelaksanaan expo ini ada beberapa kegiatan sebagai wujud Monitoring evaluasi dan pemberian reward kepada pelaku inovasi Bumdes di desa.
“Kategori inovator Desa akan kami berikan penghargaan dan penilaian terhadap inovator inovator di desa dan Kecamatan masing masing,” ungkap Syamsul Bahri, S.IP., M.Si.
Dan lebih lanjut kalau ketegori terbaik juga akan diadakan penilaian secara khusus dan sudah dinilai secara bertahap sebelumnya, dan juga akan memberikan penilaian terhadap tampilan stand dari setiap Kecamatan, penilaiannya bukan saja melihat casing yang bagus tetapi apakah di dalam stand itu menampilkan Inovasi dan Bumdes masing-masing di setiap Kecamatan.
Sambutan Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si mengatakan hari ini menandai dimulainya Expo Bumdes, atau Badan Usaha Milik Desa dan gelar inovasi Desa se Kabupaten Wajo, dimana beberapa waktu yang lalu sudah dilaksanakan dalam bentuk Zona dan hari ini dilanjutkan dengan expo Bumdes ini untuk sekaligus menjadi wadah tempat mengapresiasi semua, sekaligus terus berinovasi dengan menumbuhkembangkan kreativitas potensi di setiap desa untuk ditampilkan, untuk dimunculkan dalam rangka mencapai visi dan misi 5 tahun kedepan.
“Kami sampai tengah malam bersama Bapak Gubernur, karena ada yang sekarang ini yang kita perjuangkan di perubahan, mudah mudahan di sisa anggaran perubahan masih ada yang bisa kita dapat untuk membantu infrastruktur jalan kita, karena salah satu yang dinanti-nantikan masyarakat kita di Wajo adalah infrastruktur jalan,” harap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
“Menghadirkan 1.000 km Jalan mantap selama 5 tahun kedepan, Saya yakin dan optimis kalau kita akan memberikan prioritas untuk bangun infrastruktur kita, dari 1.000 km jalan yang harus kita tangani, ada sekitar 37% yang sudah dianggap aman sisanya kita harus ekstra kerja keras. Sehingga sudah hitung-hitung dan melihat ini juga masuk dari bantuan dari keuangan Provinsi,” Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menambahkan.
Dan dikatakan kalau ada sedikit ruang untuk untuk membenahi beberapa ruas jalan di Wajo kemudian ke depan akan prioritaskan lebih banyak sampai 5 tahun kedepan.
Dan juga dikatakan kalau bagaimana produk-produk unggulan di setiap desa dan pengembangan Bumdes, kalau infrastruktur jalan tidak baik, bagaimana petani petani mau meningkat pendapatannya, kalau jalannya jelek, bagaimana produksi pertanian mau maju kalau infrastruktur juga tidak baik dan bagaimana pariwisata mau dikembangkan kalau infrastrukturnya tidak mendukung.
“Ini sesuai dengan visi misi kita, ada tiga rangkaian program dari 25 program yang sangat terkait yang harus kita singkronkan. mencetak 10.000 enterpreneurship, bagaimana bisa bersinergi bekerja keras mencetak 10.000 enterpreneurship,” ungkapnya.
Dan dikatakan kalau satu saja program dari Kementerian kalau dikawal dengan baik, dimana ada bantuan rumah tangga miskin lebih dari 3.200 rumah tangga yang akan dibantu dengan 50 ekor ayam di setiap rumah tangga, lengkap kandangnya, lengkap makanannya Kalau dikawal dengan baik, ini bisa membuat mereka mandiri, bisa berdaya dan bisa maju usahanya, dan akan dikawal oleh Kapolsek, Danramil, Camat serta Kepala Desa sehingga sudah bisa terbentuk rumah tangga Mandiri yang bisa berwirausaha.
“Sekarang ini, juga kita sudah mendapatkan fasilitas dengan menjadi pilot project percontohan khususnya di pulau Sulawesi tepatnya di Wajo, dengan menjadi percontohan dari Kementerian Pemuda dan olahraga untuk membina wirausaha muda,” kata Bupati Wajo.
“Anak muda kita baik yang sudah sarjana ataupun pengangguran intelek dan pengangguran lainnya, akan kita dorong buat usaha untuk mereka, kita kembangkan Padduppa, juga akan kembangkan Andi Ninnong dekat Stadion dan juga Atakkae yang akan menjadi kawasan ramai ekonomi,” Bupati Wajo menambahkan.
Dan dikatakan kalau Atakakkae di samping pariwisatanya, juga akan di benahi sedikit demi sedikit, juga akan mengajak pihak ketiga bangun Waterpark, bangun macam-macam disini, diberi ruang ekonomi buat siapa-siapa yang mau berinovasi, siapa yang mau berwirausaha, siapa yang mau bekerja dan bukan sekedar seremonial, tidak sekedar memamerkan, tapi ini jadi bisnis menjadi motivasi, agar Expo ini betul-betul punya nilai tersendiri.
Lebih lanjut dikatakan kalau dalam program itu juga, ada 1 dari 25 programnya yaitu bagaimana ada produk-produk lokal di setiap Kecamatan, misal di Kecamatan Sabbangparu produk sutra jadikan program unggulan di situ, karena nantinya akan membutuhkan banyak produk-produk industri kreatif yang bisa jadi produk oleh-oleh.
“Jangan kita mau kalah dengan Bali, Jogja atau Jawa, masa kita tidak mampu berbuat seperti itu, Bapak Gubernur akan membantu melalui JICA dengan akan menurunkan tim ahlinya membina anak kita agar membuat industri kreatif,” tegas Bupati Wajo.
“Sehingga juga nanti ada Mart lokal kita, dimana didalamnya ada produk lokal kita, dalam 4 sampai 5 tahun kedepan, kami bercita-cita kedepan sudah ada Mart Mart lokal di dalamnya, ada produk lokal dengan sentuhan kemasannya saja bisa menghadirkan harga yang berbeda,”Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menambahkan.
Dan dikatakan bila Produk Sutra diberi sentuhan dengan desain tersendiri, dengan pewarnaan tersendiri, sehingga bisa meningkat harganya tentunya dengan sentuhan desainer desainer yang dipakai, disamping dengan membuat tas tas, souvenir, kita mau ada produk lokal yang bisa dijual kepada pengunjung atau wisatawan baik mancanegara juga domestik.
“Kita berharap pameran ini Expo ini menjadi penyemangat buat kita, dan saya sangat berharap ada yang menarik masyarakat masuk ke sini jangan cuma kita yang menyaksikan ini,” harap Bupati Wajo.
“Sekarang ini kita kerja keras membangun persuteraan kita dari hulu sampai ke hilir, kita kerjasama dengan Unhas, sehingga 3 tahun kedepan kita sudah bisa memproduksi telur sendiri, indukan sendiri sehingga kita tidak tergantung lagi kepada Cina,” Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menambahkan.
Di akhir acara dilanjutkan dengan pemukulan Gong oleh Bupati wajo yang menandai dimulainya acara expo ini.
JAKARTA – Ketua Dekranasda Kabupaten Wajo. Dekranasda Sulawesi Selatan (Sulsel) memboyong stand dekranasda dari 10 kabupaten/kota se-Sulsel sekaligus pada ajang Pameran Kriya nusantara 2019 di Balai Kartini, Jakarta, berbuah manis.
Stand Dekranasda Sulsel akhirnya dinobatkan penghargaan sebagai pemenang kedua se-Nusantara dari Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) untuk penataan stand terbaik.
Ketua Dekranasda Kabupaten Wajo Hj.Sitti Maryam sangat bersyukur atas capaian dekranasda Sulawesi selatan, tentu ini semua tercapai karena kerjasama semua stekholder dan tentunya bimbingan ketua dekranasda Sulsel Hj.Liestiaty F. Nurdin
“Alhamdulillah, kita telah mendapatkan kabar baik. Perjuangan kita tidak sia sia, semua tentu karena semua pihak telah bekerja dengan baik, tentu bimbingan dari ibu Lies sebagai ketua dekranasda Sulsel sangat berarti bagi kami di tingkat kabupaten” ucap istri Bupati Wajo ini.
Sitti Maryam menambahkan bahwa program Pemerintah Wajo dan Pemprov Sulsel bisa terus sinergi agar bisa meningkatkan potensi produk unggulan daerah kita, meningkatkan kesejahteraan pengrajin / penenun sutera dan mengembalikan kejayaan Wajo sebagai penghasil sutera terbesar di Sulsel.
“Tentu harapan kami sinergi Pemerintah Wajo dan Pemerintah Provinsi Sulsel melalui Dekranasda akan semakin kita kuatkan, agar potensi unggulan daerah Wajo seperti sutera, kembali jaya,” harap Sitti Maryam
Dan dikatakan kalau bisa disingkronkan Program Pemerintah Wajo dengan Pemrov Sulsel, sebagai upaya mengangkat potensi produk unggulan daerah Wajo nantinya, juga sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Bupati Wajo yang ingin agar Sutera Wajo bisa berkibar seperti di masa kejayaannya dulu, sehingga ini bisa sejalan dengan dunia Pariwisata di Kabupaten Wajo nantinya. ( Humas Pemkab Wajo )
WAJO – Upacara hari Kesadaran Nasional yang diselenggarakan hari ini dilapangan Upacara Kantor Bupati Wajo, Selasa 17 September 2019, sebagai petugas upacara dari Dinas Perdagangan dan Satpol-PP.
Upacara ini wajib diikuti sebagai bagian dari kinerja Aparatur Sipil Negara dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo H. Amiruddin A, S.Sos., M.M. bertindak selaku pembina upacara menyampaikan sambutan tertulis Bupati Wajo pada Upacara Hari Kesadaran Nasional yang mengatakan bahwa ingin menyampaikan beberapa agenda Pemerintah Daerah yang akan dilaksanakan selama beberapa minggu kedepan.
Yang pertama dikatakan adalah revitalisasi pasar tempe pasca kebakaran tetap menjadi agenda prioritas terkhusus Dinas Perdagangan selaku isntansi terkait yang pada hari ini bertindak sebagai pelaksana upacara.
“Agenda ini kami harapkan menjadi perhatian kita bersama dalam rangka mengakselerasi pengoperasian Pasar Tempe pasca kebakaran beberapa waktu yang lalu,” ungkapnya.
Perlu diketahui bersama, saat ini pula sudah dilakukan tindakan penanganan darurat Revitalisasi Pasar Tempe dengan mengupayakan pembangunan melalui anggaran APBN yang telah disampaikan di pemerintah pusat.
“Olehnya itu harapan kami Dinas Perdagangan agar terus memantau dan mengawasi pengoperasian Pasar Tempe saat ini. Begitupun halnya Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan agar terus berkoordinasi manakala ada hal-hal yang berkembang di kalangan masyarakat setempat,” kata H. Amiruddin A, S.Sos., M.M.
Agenda selanjutnya, yaitu pengembangan Ruang Terbuka Hijau terminal Callaccu yang mana dalam hal ini akan dipindahkan dan optimalkan pemanfaatan terminal Regional yang berada di jalur dua Jalan Sawerigading Kelurahan Cempalagi. Dengan demikian, diharapkan Dinas Perhubungan agar dapat segera merealisasikan agenda ini demi terciptanya kondisi arus lalu lintas angkutan umum yang terkoordinir dengan baik.
Sementara itu, untuk memperlancar arus lalu lintas kendaraan, orang, dan barang dalam lingkup antar kabupaten, baru-baru ini juga sudah koordinasikan dengan Pemerintah Provinsi dan mendapatkan prioritas pembangunan jalan provinsi pada 3 (tiga) ruas jalan yang berada di Kecamatan Maniangpajo dan beberapa kecamatan lainnya.
“Harapan kami agar program ini menjadi tambahan realisasi kinerja dalam mewujudkan 1000 Km jalan kondisi mantap sebagaimana yang kita inginkan bersama,” kata Sekda Wajo.
Selain itu, setelah dilakukan kerja sama dengan Telkom University Bandung minggu lalu, juga akan mengagendakan Smart City di Kabupaten Wajo.
“Untuk itu, kami meminta seluruh OPD dan ASN se-Kab. Wajo agar mempersiapkan diri untuk menghadapi hal ini. Sebagaimana kita ketahui bersama perkembangan era industry 4.0 (Four point to Zero) saat ini menjadi semakin populer yang diikuti perkembangan teknologi informasi,” harapnya.
Dan dikatakan kalau sejauh ini, teknologi informasi yang tersedia dewasa ini menjadi sebuah terobosan baru dalam mengefisiensikan kinerja ASN. Tentunya efisiensi ini harus diikuti oleh efektivitas kinerja ASN dalam memberikan layanan maksimal di seluruh jaringan instansi pemerintah yang ada.
Selain itu pula, juga diharapkan seluruh OPD nantinya agar dapat memanfaatkan kemajuan teknologi ini dalam mengefektifkan operasional rutin masing-masin. Sehingga penggunannya mampu menghemat jasa persuratan dan belanja ATK. Tentunya hal ini tetap kita dorong dalam rangka memaksimalkan anggaran daerah untuk hal lain yang dapat mensejahterahkan masyarakat Kab. Wajo.
“Olehnya itu, melalui kesempatan ini saya mengajak kita semua agar dapat memanfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya dengan terus memperkaya dan memperdalam ilmu pengetahuan dan keterampilan yang kita miliki. Karena kemajuan teknologi tentunya harus diimbangi oleh kemajuan wawasan dan sumber daya manusia yang relevan,” jelas H. Amiruddin A, S.Sos., M.M.
“Kami juga ingin menyampaikan kepada kita semua, bahwa sebagaimana dalam rangka mendukung tugas dan fungsi Anggota DPRD Kabupaten Wajo yang baru dilantik beberapa hari lalu, telah dilaksanakan orientasi yang merupakan amanat UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Pada kegiatan orientasi yang dilaksanakan oleh BPSDM Prov. Sulawesi Selatan telah kami paparkan kembali Visi dan Misi Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo 2019-2024,” H. Amiruddin A, S.Sos., M.M menambahkan.
Dan dikatakan kalau pada kesempatan tersebut 40 (empat puluh) anggota DPRD Kabupaten Wajo telah menyatukan komitmen untuk siap mendukung 25 program kerja nyata Pemerintah Daerah selama 5 (lima) tahun kedepan. Sehingga menjadi tugas utama bersama agar tetap pada jalur ini dalam mengagendakan rencana kerja masing-masing OPD pada setiap tahunnya.
“Kami ingatkan kembali kepada Kepala Perangkat Daerah untuk turut berperan aktif dalam merealisasikan program-program tersebut. Silahkan bekerja sama dengan seluruh pihak terkait baik dari sektor swasta, BUMN, BUMD selama dalam koridor yang wajar agar percepatan program pembangunan dapat kita maksimalkan,” tuturnya.
“Kami optimis dengan kegigihan dan kerja keras serta kesabaran dari kita semua dapat merealisasikan keseluruhan program tersebut tepat hingga 5 (lima) tahun sebagaimana yang telah kita janjikan sebelumnya. Seperti halnya terkait pembangunan sport centre (Gedung Olahraga) yang telah kita perhadapkan pada Kementerian Pemuda dan olahraga mendapat respon positif,” Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo menambahkan.
Lebih lanjut dia berharap agenda ini juga dapat segera terealisasikan, sekali lagi diminta seluruh seluruh Perangkat Daerah agar terus mengawal program pembangunan sebagaimana bidang tugas masing-masing demi tercapainya Visi dan Misi Pemerintah Daerah 2019-2024.
Juga dikatakan kalau minggu lalu, telah dilakukan launching penggunaan Mechine Payment Online System (MPOS) yang merupakan mesin perekaman transaksi secara online sebagai alat untuk melakukan perekeman transaksi yang terintegrasi dengan laporan jumlah pajak yang harus disetor oleh Wajib Pungut Pajak (WAPU).
Mesin ini merupakan alat yang disiapkan atas kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Wajo dengan PT. Bank Sulselbar Cabang Sengkang dan disupervisi atau dipantau langsung oleh KORSUPGAH KPK-RI.
“Kami minta kepada seluruh Aparatur Sipil Negara untuk turut serta melakukan pengawasan kepada restoran, rumah makan, dan kafe pada setiap melakukan transaksi di tempat-tempat tersebut termasuk mengajak atau menghimbau kepada keluarga dan kerabat untuk selalu meminta bukti cetak pada setiap kali menjadi pelanggan atau melakukan transaksi pada restoran, rumah makan dan kafe,” harapnya.
Dan dikatakan kalau apabila ditemukan ada yang tidak menggunakan mesin tersebut maka mohon kerjasamanya untuk menyampaikan kepada Badan Pendapatan Daerah untuk dilakukan pembinaan lebih
“Dalam minggu ini kita akan kedatangan tamu dari Kementerian Desa dan PDT dalam rangkaian beberapa kegiatan penting yang diharapkan dapat mengakselerasi pembangunan di Kabupaten Wajo. Diantaranya Gelar BUMDES dan Inovasi Desa, peresmian Kawasan Desa Wisata Tosagena, dan peresemian Kawasan Transmigrasi,” jelas Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo.
“Mari kita optimalkan persiapan dalam satu, dua hari ini menjelang kedatangan tamu kita terutama kepada Perangkat Daerah yang berkaitan langsung dengan kegiatan tersebut dan tentunya kita harapkan sinergitas dan kolaborasi dari seluruh Perangkat Daerah dan masyarakat Kabupaten Wajo,” Sekretaris Daerah menambahkan.
Terakhir dalam sambutannya H. Amiruddin A, S.Sos., M.M.berpesan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara baik kalangan PNS, maupun Honorer agar senantiasa memberikan pengabdian terbaik kita bagi kemajuan daerah yang kita cintai bersama. Semoga pengabdian yang kita berikan mampu menjadi amalan jariyah di sisi Allah SWT.
Makassar, Bupati Wajo hadiri acara pembukaan orientasi anggota DPRD Kabupaten Wajo hari ini Senin , 16 September 2019 di Hotel Almadera, Makassar.
Kegiatan ini dilaksanakan oleh BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan yang Wajib diikuti setiap anggota DPRD Kabupaten / Kota.
Berdasarkan surat BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan nomor B-1109/BPSDM /005/2019 tanggal 2 September 2019, perihal penyampaian jadwal orientasi DPRD.
Berdasarkan aturan, orientasi anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota diatur dalam Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Peraturan Daerah, serta peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 14 tahun 2018 tentang perubahan atas Permendagri nomor 133 tahun 2017 tentang orientasi dan pendalaman tugas anggota DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota.
Dalam aturan tersebut, setiap anggota DPRD Kabupaten/Kota wajib mengikuti orientasi yang dilakukan dan difasilitasi oleh BPSDM Provinsi di seluruh Provinsi di Indonesia.
Adanya orientasi terhadap anggota DPRD yang baru ini, Karena anggota DPRD berasal dari latar belakang yang berbeda, baik dari segi pendidikan, pekerjaan, pengalaman dan lain- lainnya.
“Ada 40 anggota DPRD Kabupaten Wajo yang dilantik kemarin priode 2019 – 2024, mengikuti kegiatan ini, mereka akan dibekali dengan ilmu pemerintahan, mengenalkan tugas pokok dan fungsi dewan sebagai bagian dari pemerintahan, meningkatkan semangat pengabdian pada bangsa dan negara dan lain sebagainya,” terang kepala BPSDM Provinsi Sulsel Ir. H. Imran Jausi, M.Pd ketika dikonfirmasi ditempat terpisah kepada tim Humas Wajo.
Pada kesempatan ini Bupati Wajo membuka acara ini sekaligus memaparkan ” Isu Strategis Daerah” kepada anggota DPRD Kabupaten Wajo.
Dalam pemaparannya Bupati Wajo Dr .H. Amran Mahmud,S.Sos.,M.Si mengatakan Isu Strategis Daerah Menyongsong Era Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Wajo ini tertuang dalam misi yang terdiri dari 25 program kerja nyata yang akan terealisasi selama 5 tahun secara bertahap.
“Berharap adanya sinergitas antara Pemerintah Daerah dan DPRD Kabupaten Wajo tetap terjaga dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Wajo kedepan,” harap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
Turut hadir Bupati Wajo Dr. H.Amran Mahmud, S.Sos.,M.Si, Sekretaris Dewan Kabupaten Wajo, serta Anggota DPRD Kab.Wajo berjumlah 40 orang.