WAJO – Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos.,M.Si selepas mengikuti acara yang mempertemukan Pihak PTPN XIV dan Masyarakat Keera pada hari ini, Senin 30 September 2019 di Ruang Rapat Pimpinan Kantor Bupati Wajo.
Kini, Bupati Wajo mengundang empat mahasiswa yang merupakan mahasiswa magang yang sudah 2 bulan melaksanakan magang di PTPN XIV Keera, dan akan magang selama 6 bulan lamanya.
Mereka berempat berasal dari Kampus Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari Papua Barat diantaranya
1. Margarince Etty Udop yang beralamat di Warkapi
2. Barendina Kurni yang beralamat di Manggoswan
3. Obet Enabel yang beralamat di Wamena
4. Meiki Sodek Wondisy beralamat di Wondoma.
Dalam kunjungannya ke Rumah Jabatan Bupati Wajo, keempat mahasiswa tersebut sangat mengapresiasi undangan dari Bupati Wajo, dan mereka sangat senang serta mendapat perhatian besar dari orang nomor satu di Wajo ini.
Bupati Wajo juga berpesan dan menyampaikan kepada keempat warga Papua yang berkunjung di rumah jabatan hari ini, kalau selama di Wajo, mereka fokus saja melaksanakan aktifitasnya dan Pemda Wajo memberikan jaminan pengamanan selama mereka berada di Wajo.
Bupati Wajo, Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos.,M.Si kini juga mengaku intens memantau kondisi perantau asal Wajo di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, pasca-kerusuhan yang terjadi di sana.
Menurut Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si, ia aktif melakukan komunikasi dengan sejumlah perantau asal Kabupaten Wajo di sana. Kata Dr. H. Amran Mahmud, sampai hari ini, ia belum mendengar ada perantau asal Wajo yang menjadi korban kerusuhan di Wamena.
“Sudah dua hari ini kami intens komuniksi dengan tokoh Wajo yang sukses di sana dan Alhamdulillah belum ada laporan kalau ada warga Wajo yang menjadi korban,” tuturnya.
Selain menjalin komunikasi, Dr. H. Amran Mahmud menyebut bahwa dia punya keinginan untuk terbang ke Wamena untuk melihat kondisi sejumlah perantau asal Wajo dan sebagai informasi bahwa warga Wajo yang bermukim disana berjumlah 26 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa sekitar 115 orang.
“Insya Allah sedang kami upayakan ke sana untuk bertemu langsung dengan warga Wajo yang ada di sana,” ungkapnya.
WAJO – Ikatan Apoteker Indonesia ( IAI ) pengurus cabang Wajo mengadakan acara World Pharmacist Day 2019 bekerjasama dengan Persatuan Ahli Farmasi Indonesia yang diadakan di Lapangan Merdeka Sengkang, Minggu 29 September 2019.
Dengan mengambil tema Pharmacist of Wajo Ensure Save And Effective Medicine For All, adapun kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan berupa Senam Dagusibu, pemeriksaan kadar gula darah sewaktu, donor darah, penyuluhan Dagusibu, Games berhadiah dan lomba foto Booth.
Dagusibu itu sendiri merupakan kepanjangan dari dapatkan artinya Belilah obat di tempat yang paling terjamin yaitu di apotek karena penyimpanan obat di apotek lebih terjamin sehingga obat sampai ke tangan pasien dalam kondisi baik, Gunakan artinya gunakan obat dengan benar penggunaan obat harus sesuai dengan aturan yang tertera pada wadah atau etiket, obat antibiotik harus dihabiskan atau dikonsumsi sampai habis.
Simpan artinya menyimpan obat dengan benar sesuai dengan petunjuk pemakaian yang ada dalam kemasan dan Buang yang artinya bila obat kadaluarsa atau rusak, maka obat tidak boleh diminum, untuk itu obat perlu dibuang dan jangan buang sembarangan.
Dalam kegiatan ini Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos.,M.Si juga nampak larut bersama dengan masyarakatnya, dia mengikuti senam serta kegiatan lainnya dan foto bersama dengan masyarakat yang tumpah ruah di lapangan Merdeka Sengkang pada hari ini.
Ini sangat diapresiasi oleh masyarakat kota Sengkang yang juga kebetulan hadir pada hari ini, banyak dari mereka secara spontan untuk melakukan foto bersama dengan Bupati Wajo, kegiatan ini sendiri sangat menarik perhatian karena banyak juga masyarakat yang dapat memeriksakan kesehatannya secara gratis pada hari ini, mulai pemeriksaan tekanan darah, gula darah, kolesterol dan lain sebagainya
Ketua Ikatan Apoteker Indonesia Rahma Mustarin yang merupakan Ketua PC Ikatan Apoteker Indonesia ( IAI ) pengurus cabang Wajo menjelaskan bahwa hari ini adalah World pharmacist Day 2019, ini dalam rangka memperingati hari apoteker sedunia, ada pemberian SKP, pengabdian apoteker kepada masyarakat.
“Di acara Car freeday ini, kita melaksanakan acara penyuluhan Dagusibu yaitu gerakan keluarga sadar obat (GKSO), jadi ada disini Dapatkah obat, Gunakan obat, Simpan obat dan Buang obat secara baik dan benar, dari kegiatan ini ada beberapa kegiatan yaitu Senam Dagusibu, Pemeriksaan gratis gula darah dan kolesterol ada pemeriksaan tensimeter darah dan lomba foto booth jadi masyarakat kita perkenalkan profesi kami, juga nantinya di Instagram dan tentunya ada games berhadiah,” kata Rahma Mustarin.
Bupati Wajo Dr H. Amran Mahmud S.Sos., M.Si ketika kami konfirmasi di akhir acara menyampaikan bahwa, “Alhamdulillah kita menghadiri acara ini, dalam rangka World Pharmacist Day 2019, kita laksanakan dan kita apresiasi kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh Ikatan Apoteker Indonesia, diantaranya kegiatan Baksos yang dilakukan Ikatan Apoteker Indonesia, ini yang tentu menjadi bagian penting di dalam masyarakat, di dalam mengawal masyarakat di dalam memberikan edukasi tentang bagaimana cara penggunaan obat yang baik, agar tidak salah prosedur dan tidak salah menggunakan, hingga betul-betul bisa menjadi edukasi kepada masyarakat kita,” ucap Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
Dan dikatakan kalau kegiatan ini di tiap minggunya terkait acara carfreeday, dia berharap ini terus digiatkan karena bagaimanapun juga sehat itu adalah penting atau utama, sehingga harus ada media, ada tempat sekaligus referensi dan tempat silaturahim sekaligus bisa untuk penyegaran.
“Kita berharap masyarakat bisa membudayakan, bisa menjaga kedisiplinan berolahraga agar tetap terjaga kesehatannya,” harap Bupati Wajo.
Hadir diacara ini Sri Muntani Ketua PAFI Persatuan Ahli Parmasi Indonesia yang juga aktif memberikan games games berhadiah kepada peserta dan masyarakat yang hadir dengan memberikan pertanyaan serta bisa mendapatkan hadiah tentunya kalau jawabannya benar.
WAJO – Kegiatan hari Kamis tangal 26 september 2019. Berupa Pembayaran ganti rugi tanah proyek strategis nasional pembangunan bendungan Paselloreng dilaksanakan di Kantor Kecamatan Gilireng yang dihadiri dari tim BBWS Pompengan Jeneberang , tim LMAN Jakarta, tim dari BPN Kabupaten Wajo, Kabag Pemerintahan Setda Wajo, tim dari Polres Wajo, dari Kodim, Kapolsek Gilireng, Koramil, Camat Gilireng dan Kades Paselloreng.
Pembayaran langsung ganti rugi tanah Bendungan Paselloreng Kabupaten Wajo dengan jumlah objek tanah seluas 121 bidang tanah, seluas 592.253 m2 dengan nilai sebesar Rp.16.531.203.700.
Dan masih ada sebanyak 247 bidang tanah yang belum memenuhi syarat administratif, sehingga masih perlu perbaikan untuk memenuhi syarat pembayaran ganti rugi tanah.
Akan tetapi oleh pihak BPN Kabupaten Wajo telah mengedarkan juga undangan kepada masyarakat yang belum memenuhi syarat untuk menerima ganti rugi tanah, Kepala BPN sudah minta maaf atas kekeliruan adanya kurang lebih 20 lembar undangan yang terlanjur beredar padahal mereka belum termasuk dalam daftar penerima.
Sehingga masyarakat hadir dan merasa dilecehkan, dan mengambil sikap menggembok palang bendungan. Namun demikian, Camat beserta Polres wajo melakukan komunikasi dengn warga, sehingga masyarakat meminta setelah shalat jumat akan dibuka kembali.
WAJO – Rektor Universitas Muhammadiyah bersama rombongan berkunjung ke Wajo untuk menindaklanjuti MoU yang telah ditandatangani bersama Pemerintah Kabupaten Wajo beberapa waktu yang lalu, kegiatan ini dilaksanakan di ruang rapat pimpinan Kantor Bupati Wajo Kamis, 26 September 2019.
Sambutan penerimaan oleh Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menjelaskan bahwa kunjungan kerja Rektor Unismuh Makassar terkait tindak lanjut dengan MoU Pemerintah Kabupaten Wajo dengan Unismuh yang sudah ditandatangani beberapa waktu lalu saat wisuda di Unismuh.
“Kita berharap nota kesepahaman ini ditindaklanjuti dengan berbagai perjanjian kerjasama lebih komplit, lebih bersinergi dengan melakukan percepatan pembangunan yang sekaligus tentunya Unismuh lebih mendorong program-program pengabdiannya kepada masyarakat,” kata Bupati Wajo.
“Alhamdulillah sudah banyak ide-ide yang ingin kita rumuskan, untuk bisa menjadi tindak lanjut dalam bentuk perjanjian kerjasama, dalam program enterpreneurship, dan kebetulan dari 25 program kami salah satunya adalah mencetak 10.000 enterpreneurship, yang sementara yang digaungkan ini, dan kemenpora Republik Indonesia sudah menjadikan Wajo sebagai Icon dan sebagai pilot project di Indonesia Timur dan dijadikan percontohan di Sulawesi,” tambah Bupati Wajo.
Dan dikatakan kalau ini juga Konek dengan program Kemenpora Republik Indonesia yang ingin mencetak sejuta interpreneurship dan ini bersambut dengan baik.
Lebih lanjut dikatakan kalau juga punya program Integratif Farming Sistem atau pertanian terpadu dengan 3 potensi utama diantaranya pertanian dimana ada tanaman pangan dan perkebunan, kedua Potensi perikanan dengan punya Danau Tempe dan 27 danau-danau kecil, punya laut sepanjang 103 km dan yang ketiga peternakan dengan ingin menjadikan Wajo sebagai salah satu solusi impor daging bangsa dengan kerjasama dengan Unismuh UGM dan ini akan dimassifkan.
“Ini akan menjadi pusat tempat pembelajaran para kelompok-kelompok tani kita, agar dirubah mindshetnya, sehingga ada tambahan pendapatan bisa menjadikan home industri, bisa menjadi pusat oleh-oleh di mana bumdes bumdes bisa juga diberdayakan,” terang Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.
“Saya kira semua ini bisa di backup oleh Perguruan tinggi, saya yakin bisa terdorong dengan cepat, di mana pilar pilar pembangunan ini bisa berkolaborasi dengan baik semua bersinergi antara masyarakat, Pemerintah, Perguruan tinggi dan Dunia usaha yang ujungnya untuk kesejahteraan masyarakat Wajo,” Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. menambahkan.
Dan dikatakan kalau atas nama Pemerintah Kabupaten Wajo menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kesungguhan keseriusan Bapak Rektor Unismuh Makassar yang menindaklanjuti dalam bentuk kunjungan kerja dan sekaligus akan mendiskusikan apa yang bisa diwujudkan beberapa waktu yang lalu dengan berkunjung ke pabrik pengolahan jagung di Limbung Unismuh Makassar.
“Kita ingin melindungi petani petani kita di Wajo dari mafia-mafia atau spekulan yang bisa merusak harga, makanya kami programkan program Resi gudang, tujuannya untuk melindungi harga-harga produk dari petani petani kita, dimana ketika tiba panen raya akan ada permainan harga kalau Pemerintah hadir dengan Resi gudangnya sehingga ini bisa melindungi harga dari petani-petani kita nantinya,” tegas Bupati Wajo.
Sementara itu pemaparan dan sekaligus sambutan dari Rektor Unismuh Makassar Prof. Dr. H. Rahman Rahim, SE., M.M. yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Wajo atas kesempatan untuk memaparkan kali ini, berkaitan dengan posisi Unismuh Makasaar terkait kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Wajo.
“Wajo dikenal sebagai pengusaha dan rata-rata sukses di kampung orang dan kami apresiasi Kepada Bupati wajo yang kemarin mengadakan tudang sipulung dengan mengajak orang Wajo kembali ke kampung halaman untuk membangun Wajo,” ungkap Rektor Unismuh Makaasar.
Bupati Wajo dengan gagasannya yang begitu banyak untuk membangun daerahnya, membangun masyarakatnya, sehingga kita terpanggil semua untuk ikut bersama dalam proses ini,” Rektor Unismuh Makassar menambahkan.
Juga lebih lanjut digambarkan selayang pandang mengenai Unismuh atau Universitas Muhammadiyah Makassar bahwa Unismuh disamping sebagai gedung untuk pembelajaran juga sebagai program enterpreneurship kepada anak anak disana, karena sudah diterapkan kepada anak-anak mahasiswa di sana mulai dari perputaran ekonomi dan lainnya.
“Di Unismuh bukan hanya tatataran teori saja, tapi langsung juga terapan, bagaimana mengajarkan berbisnis kepada anak kita, mulai dari peternakan ayam, penanaman jagung rebus pengolahannya, juga dengan penjualan di kios kios,” ungkap Prof. Dr. H. Rahman Rahim, SE., M.M.
“Ini kenapa kami buka semua, agar ini konek dengan apa yang diprogramkan oleh Bupati Wajo, terkait programnya dengan akan mencetak 10.000 enterpreneurship di Wajo, sehingga kami sampaikan kalau di Unismuh bukan hanya tatanan teori tapi sekaligus juga terapan melatih Mahasiswa, melatih masyarakat demikian juga institusinya sehingga hari ini kami bawa semua praktisi bisnis kami ke Kabupaten Wajo untuk bagaimana kita mendukung program Bupati Wajo,” Rektor Unismuh menambahkan.
Dan dijelaskan kalau Program 10.000 Enterpreneurship bukan hanya sebagai tataran teori dan berita saja, tetapi betul-betul nantinya diterapkan dan diaplikasikan supaya nantinya Bupati Wajo bisa membuktikan semua gagasannya Insya Allah, kata dia.
“Kami kemarin juga sudah kerjasama dengan Hamburg Jerman terkait pelatihan entrepreneurship dan itu selama 5 tahun dalam Alhamdulillah, sekarang telah berhasil,” jelas Prof. Dr. H. Rahman Rahim, SE., M.M.
Dan disampaikan kalau kelebihan ketika Bupati kita ini memiliki jiwa entrepreneurship maka juga akan menciptakan enterprenueship baru yang merupakan jiwa penuh kreativitas dan tak Kenal lelah, ungkap dia.
Dalam pemaparan ini juga dijelaskan program program studi yang ada di Unismuh utamanya program pertanian yang akan terkoneksi langsung dengan program pemerintah Kabupaten Wajo.
Kemudian lanjut dengan pemaparan dari Idham Halid yang merupakan Dekan Fakultas Ekonomi dan bisnis Universitas Muhammadiyah yang memaparkan tindak lanjut antara Unismuh dengan Pemerintah Kabupaten Wajo dengan menampilkan program enterpreneurship enterpreneurship di Kabupaten Wajo.
Juga dijelaskan sampai ke kegiatan ekonomi, bagaimana kegiatan ekonomi bisa sampai ke desa-desa dengan memberdayakan Bumdes yang nantinya bisa tercipta entrepreneurship handal di Kabupaten Wajo.
“Bagaimana menciptakan pertumbuhan ekonomi di Wajo sampai dengan 7% dan pernah kita tahu kalau Wajo pernah mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 9% , sehingga juga perputaran ekonomi jangan hanya bergerak di kota tetapi juga di pedesaan,” jelasnya.
Kemudian dari Kepala Bappeda Kabupaten Wajo A.P. Rukka, S.IP., M.Si sebagai moderator dalam acara tanya jawab interkatif yang merupakan tindak lanjut Kerjasama Pemerintah Kabupaten Wajo dengan Unismuh Makassar.
“Kita sudah menangkap bagaimana kemampuan Unismuh Makassar dalam mengelola potensi-potensi daerah yang ada di Kabupaten Wajo nantinya, tentu juga ini merupakan tindak lanjut dari MoU yang sangat penting,” terangnya.
“Kita di Wajo bagaimana untuk menangkap peluang ini, memanfaatkan kesempatan ini dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita,” Kepala Bappeda Wajo menambahkan.
Diakhir acara memberikan kesempatan kepada OPD dan peserta yang hadir untuk adakan acara tanya jawab secara interaktif dengan Universitas Muhammadiyah Makassar.
BALI – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia adakan acara penandatanganan naskah hibah dan berita acara serah terima barang milik negara, badan geologi dan dirjen energi baru terbarukan dan konversi energi kepada Pemerintah Daerah yang berlangsung di Bali, Kamis 26 September 2019.
Dalam naskah hibah ini, menghibahkan barang milik negara pada badan geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral kepada Pemerintah Kabupaten Wajo Provinsi Sulawesi Selatan, dimana yang bertanda tangan dari pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Dr. Drs. Antonius Ratdomopurbo yang merupakan sekretaris Badan Geologi bersama dengan Wakil Bupati Wajo H. Amran SE. Yang mana naskah hibah ini berisikan berupa pemberian hibah berupa 11 unit sumur bor dalam sebesar Rp. 5.083.392.302.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat di daerah sulit air, berdasarkan persetujuan hibah barang milik negara dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Adapun lokasi sumur dalam tersebut dari 11 titik di antaranya kelurahan Pattirosompe Kecamatan Tempe dua titik, Desa Tobatang Kecamatan Pammana, Desa Belawa Kecamatan Belawa, Desa Pallawarukka Kecamatan Pammana, Desa Wecudai Kecamatan Pammana, Kelurahan Assorajang Kecamatan Sajoanging, Desa Pincengpute Kecamatan Tanasitolo, Desa Arajang kecamatan Gilireng, Desa Tellulimpoe Kecamatan Majauleng dan Desa Ujung Baru Kecamatan Tanasitolo.
Wakil Bupati Wajo H. Amran, SE disela acaranya ketika dikonfirmasi terkait acaranya hari ini menyampaikan bahwa bantuan dana hibah dari Kementerian ESDM ini tentu sangat bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Wajo.
“Ini terutama di daerah daerah kita yang penduduknya masih memerlukan air minum bersih yang layak, terutama daerah pemukiman padat penduduk, kompleks Pesanteren dan lainnya,” ungkap H. Amran SE.
“Tentu ini sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Wajo, Infrastruktur dan Gemantik, dan patut kita bersyukur karena Kabupaten Wajo salah satu daerah yang mendapatkan bantuan terbanyak sumur bor dalam sebanyak 11 titik, Alhamdulillah,” H. Amran, SE menambahkan.
Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Wajo bersama Kadis Perumahan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Wajo Drs. H.Muh.Nasir, MM.