Soppeng, Berandankrinews.com–Bupati Soppeng menghadiri kegiatan audience dengan para penyuluh pertanian se kabupaten Soppeng di ruang rapat pimpinan kantor bupati Soppeng jalan salotungo watansoppeng, senin (25/3/19).
Dalam kegiatan itu ada 2 pemateri yakni Prof Dr Ir Nasruddin, MP dan Dr Ir Amir Yassi, MP saat melakukan pertemuan dengan para kelompok tani dan instansi terkait.
Nasruddin yang juga dosen fakultas pertanian Unhas ini menyampaiakan, Saya melihat perubahan wajah Soppeng yang sangat signifikan terutama pada Perubahan di perkotaan sangat pesat.
Lanjutnya, Mari menghentikan pembakaran lahan pertanian setelah panen, karena masih ada sisa nutrisi di dalam tanaman.
“Menurut penelitian sekitar di 50% pupuk terbuang percuma karena dibakar atau terbuang ke laut,”jelasnya.
Dikatakannya pula bahwa Kami berusaha menjadikan lahan yang ada di soppeng menjadi produktif dengan menganjurkan penanaman produk selain padi seperti palawija lainnya.
Prof.Nasruddin juga menambahkan Jangan bakar jerami tetapi dikomposkan supaya bisa membantu nutrisi tumbuhan lainnya pungkas staf ahli gubernur Sul-sel ini.
Dalam acara yang sama Dr Ir Amir Yassi, MP saat memberikan materi dengan menyampaikan, Kebanyakan orang Indonesia meninggal karena residu atau bahan racun lainnya.
“saya berharap kedepan soppeng menghasilkan lebih banyak padi karena padi yang ada daerah ini lebih baik dibanding padi daerah lain tuturnya.
Lanjut Dosen Unhas ini mengatakan bahwa tanah di soppeng unik karena berbatu sehingga menghasilkan padi yang berkualitas.
“Ada beberapa tahapan program yang bisa dilaksanakan seperti revitalisasi kakao, pengembangan tanaman sela, pembuatan pupuk padat dan cair organik super, penangkaran benih padi dan jagung, pengembangan padi aromatik, produksi beras premium klas 1, produksi beras sehat. – soppeng mempunyai padi yang aromatik yang disukai konsumen pungkasnya
Di akhir pemaparannya, prof.Amir menyampaikan bahwa ” banyak padi sekarang menghasilkan beras yang cepat basi karena nutrisi yang diserap padi sudah tidak normal atau zat kimia yang kurang tepat tutupnya
Sementara itu di tempat yang sama Bupati soppeng H.A.Kaswadi Razak, SE dalam sambutannya menyampaikan bahwa Ada oknum tertentu yang seperti kargil yang menopoli perdagangan kakao sehingga memunculkan permasalahan baru. Saya sedih melihat petani kakao yang semakin hari semakin terpuruk. Mereka butuh sentuhan teknologi dalam mengembangkan pertanian.
Menurutnya, dengan mengatur pola tanam padi dan palawija tidak ada lagi musyawarah di masyarakat seperti tudang sipulung saat mau bercocok tanam.
“tidak ada kata terlambat untuk memulai hal yang lebih baik demi pengembangan pertanian Kab.Soppeng pungkas mantan Ketua DPRD dua periode ini,”tuturnya (Bintang).