NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus hadir pada acara pembukaan Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Terdepan, Perbatasan Negara sebagai Bagian Sistem Pertahanan & Keamanan (Hankam) yang digelar oleh BNPP (Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan)
Tampak juga hadir dalam acara Asisten Deputi Pengelolaan Batas Negara Wilayah Darat Deputi I BNPP Drs. Ismawan Harijino, dan hadir secara virtual Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara Dr. Robert Simbolon. Turut hadir juga Forkopimda serta Kepala OPD terkait, acara tersebut digelar di Ballroom Hotel Laura, Jumat (17/06).
Tujuan acara dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan merubah sikap peserta Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat Desa Terdepan, Perbatasan Negara sebagai Bagian Sistem Pertahanan & Keamanan (Hankam) serta memahami Kebijakan Pengelolaan Batas Wilayah Negara, memahami Kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah serta memahami Sistem Pengamanan Perbatasan Terpadu.
Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid pada sambutannya yang disampaikan oleh Sekda Serfianus mengatakan bahwa di era pemerintahan Presiden Joko Widodo ini pembangunan daerah perbatasan menjadi salah satu agenda prioritas pembangunan, sebagaimana telah diamanatkan dalam program nawacita ketiga, yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka kesatuan republik indonesia.
“Komitmen tersebut harus disambut dengan penuh optimisme karena sejalan dengan komitmen dari pemerintah daerah untuk membangun lokasi-lokasi prioritas di beberapa wilayah kecamatan yang berbatasan langsung dengan negara tetangga”, ucap Serfianus.
Selain itu, Kabupaten Nunukan sendiri sampai saat ini telah memiliki lima belas lokasi prioritas atau lokpri, yaitu Kecamatan Sebatik, Nunukan, Krayan, Krayan Selatan, Sebatik Barat, Nunukan Selatan, Sebatik Timur, Sebatik Utara, Sebatik Tengah, Sei Menggaris, Tulin Onsoi, Lumbis Ogong, Krayan Tengah, Krayan Barat, Krayan Timur.
Serfianus lanjut mengatakan bahwa, sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, tidak jarang muncul persoalan – persoalan yang berpotensi bisa mengganggu keharmonisan antar negara, misalnya masalah klaim tapal batas negara secara sepihak. Beberapa kali pemerintah negara Malaysia mencoba untuk mengklaim wilayah perbatasan dengan berbagai cara, meskipun selama ini selalu bisa diselesaikan dengan baik.
“Namun demikian, kondisi itu harus menjadi fokus dan perhatian kita semua, karena jika tidak disikapi secara serius dan hati – hati, bukan tidak mungkin persoalan tapal batas akan mengancam kedaulatan negara dan sumber daya alam nasional yang kita miliki. Untuk itu pemerintah Kabupaten Nunukan menyambut baik kegiatan pada hari ini untuk memperkokoh komitmen kita semua, terutama komitmen dari masyarakat yang berada dan tinggal di garda terdepan perbatasan negara untuk dan menjaga daerah – daerah perbatasan yang kita miliki”, jelasnya.
Di akhir sambutannya, Serfianus atas nama pemerintah Kabupaten Nunukan menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi yang sebesar – besarnya kepada pemerintah pusat yang telah membangun tiga Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Long Midang Kecamatan Krayan, Sei Pancang di Kecamatan Sebatik dan Labang di wilayah Kecamatan Lumbis Pansiangan.
“Kami sungguh berbesar hati, dan tidak pernah membayangkan bahwa pemerintah pusat akan membangun PLBN yang sedemikian besar dan mewah di wilayah perbatasan kabupaten nunukan. Semoga keberadaan PLBN – PLBN itu nantinya akan diikuti dengan perhatian yang semakin sungguh – sungguh untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah – wilayah perbatasan”, ujarnya.
(*/prokompim)