Jakarta-Berandankrinews.com. Bau Sedap Cucuran Keringat Rakyat Kecil (Kawulo Alit) Takkan Bisa Sirna Dari Bumi Nusantara
Sekedar sebagai pengingat para elit dan pemimpin di negeri ini dimana pun keberadaannya …….
Raja itu, Presiden itu, Pemimpin itu memiliki segala kewenangan namun tidak boleh sewenang-wenang. Karena masih ada hukum Tuhan Yang Maha Kuasa yang membatasi, dan tidak bisa direkayasa atau dipermainkan. Hukum alam semesta takkan pernah berhenti, terus dan selalu bekerja sesuai dengan amanah Tuhan Sang Maha Pencipta.
Raja itu, Presiden itu, Pemimpin itu memiliki segala kewenangan namun tidak boleh sewenang-wenang. Karena takkan pernah ada Raja/Presiden/Pemimpin tanpa keberadaan Tuhan, Rakyat, Alam Semesta dan Perjalanan Sejarah panjang dan mendalam nenek moyang leluhur bangsanya.
“Bau sedap cucuran keringat rakyat kecil (kawulo alit) takkan pernah bisa hilang walau dalam kondisi ketidakadilan yang semakin mendalam. Tidak akan pernah bisa sirna sepanjang perjalanan panjang dan mendalam suatu bangsa atau negeri. Menjadi pendulum ijabah kasih sayang dan cinta Tuhan YME melalui hukum alam semesta-Nya”.
Melindungi, mengayomi, dan mensejahterakan secara berkeadilan bagi rakyat, alam semesta beserta isinya, dan tatanan nilai budaya peradaban leluhur bangsa dan Nusantara merupakan sebuah kewajiban dan tanggungjawab yang niscaya. Tatkala sebaliknya maka hukum alam semesta Tuhan tidak bisa ditawar-tawar atau direkayasa.
Berdiri tegak dan tangguh di kaki sendiri, serta segenap sumber daya Nusantara terkelola secara benar, baik dan mandiri diperuntukkan sebesar-besarnya bagi tegaknya kembali keadilan dan kesejahteraan, tergapainya kembali negeri adil makmur dan adidaya adalah sebuah keniscayaan. Rakyat bangsa dan negeri ini mampu unggul sebagai Global Player asal mau. Karena Kekuataan rakyat dan sumber daya semesta nusantara adalah sangat dahsyat, terbesar dan terkuat di dunia”.
“Saatnya telah tiba (wancine wis teko). Kita mampu asal mau segala syarat dan prasyarat ada di bangsa dan negeri ini. Hanya ada satu kata. Bersama dan bersatu diatas beragam varian perbedaan 750 suku bangsa kokohkan bangunan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana dharma Mangrwa. Mari semuanya bersama, bersatu dan solit untuk : “Sorak O Sorak Iyo”!!!
Sekedar sebagai pengingat para elit dan pemimpin di negeri ini dimana pun adanya.
Tetap sehat selalu optimis gapai harapan dan cita-cita walau mendung langit negeri ini makin gelap adanya. Walau langit negeri ini esok seakan mau runtuh. Namun kasih sayang dan cinta Tuhan YME takkan pernah berhenti, terus dan tetap tergulirkan untuk kebangkitan rakyat nusa bangsa dan segenap mahluk yang ada di bumi Nusantara.
Negeri ini negeri Pinilih Tuhan. Terkaya tersubur terindah didunia, surga seakan pernah bocor di negeri ini. Bangsa ini bangsa Pinilih Tuhan. Bangsa garuda terbesar dan terkuat didunia. Bangsa ini bangsa ayam jago tanah yang lebih memilih gugur di Medan perang daripada pulang kewirangan dan kehilangan harkat martabat kemanusiaan.
Tak ada pilihan dan jalan lain, 2021 segenap kekuatan rakyat kecil (pelaku ekonomi rakyat dan generasi milenial penerus bangsa) terkonsolidir super masif, super solid dan super tangguh dengan gerakan dari oleh dan untuk rakyat. Laksana sebuah rumah harus dipagari rapat-rapat tidak boleh ada yang mengores pagar dan temboknya.
Oleh karena itu, selaku Presiden Gumregah Bakti Nusantara (GBN), Founder Yayasan Palapa7 Nusantara dan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) atas nama, kehendak dan ridho Tuhan Yang Maha Jaiz Allah SWT per Januari 2021 lakukan percepatan dan memasifkan turun gunung ke seluruh Penjuru Nusantara, juga ke luar negeri.
Pondok Gede Center’s
Jumat Sore 1 Januari 2021
Salam hormat dan doa kami untuk rakyat diseluruh penjuru nusantara
AMSA GESENG
dr. Ali Mahsun Atmo, M.Biomed.
Foto terambil Jumat Sore 1 Januari 2021.