Baitul Maal dan Warga Desa Aji Kuning Gotong Royong Bantu Bedah Rumah Warga Kurang Mampu

Nunukan- Aspan (54) warga Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara selama ini tinggal di sebuah gubuk yang berukuran 1,5 meter di ujung jembatan, gubuk kecil berdinding terpal bekas dengan dinding kayu beralas kardus yang dibangun diantara rumah warga ini kini mendapatkan bantuan dari dari Baitul Maal, Kecamatan Sebatik Tengah dan Desa.

Aspan yang akrab disapa warga setempat Seppang hanya hidup sebatang kara dengan mata pencaharian memulung botol bekas. Selama 23 tahun Aspan merantau meninggalkan kampung halamannya, Desa Mappadeceng, Kecamatan Masamba, Sulawesi Selatan.

“13 tahun di negara tetangga yaitu Malaysia dari tahun 1983 sampai tahun 1996, waktu itu saya umur 18 tahun meninggalkan tanah kelahiran untuk merantau di Malaysia ikut sama pengurus tanpa mengeluarkan biaya,” jelasnya.

Karena tanpa biaya saat masuk Malaysia, Aspan harus membayar utang untuk mengantikan biaya masuk ke Malaysia, setelah melunasi utangnya dia pun pindah kerja di Blumas, Batu Ampat Tawau.

Merasa tidak aman lagi tinggal di Malaysia, Aspan pun hijrah ke pulau Sebatik, di Aji kuning.
“Dulu saya ikut pak Dulle, untuk makan saya berburu Payau di Pulau Sebatik, kurang lebih 5 bulan. Kemudian saya pulang pergi Sebatik Tawau karena bekerja di Tawau, setelah 3 tahun, saya kembali dan menetap di Aji kuning pada tahun 1999 dan ikut berkebun dengan pak Dulle,” kata Aspan.

Dia mengatakan, setelah beberapa tahun kemudian dulle meninggal, saya hanya di Aji Kuning tanpa tempat tinggal, kadang tinggal di pos kamling, tidur di teras rumah orang, di perahu sampai akhirnya tinggal di sebuah tempat yang dulunya tempat pukatnya seorang nelayan dan kini menjadi tempat tinggal saya.

Menurut warga disekitarnya, Aspan orangnya baik tidak suka menganggu atau berbuat onar pada orang lain, bahkan jika dipanggil makan, menolak.
“Da lebih suka memungut botol plastik atau kadang menjadi buruh di juragan perahu di wilayah perbatasan tempat tinggalnya,” ungkap seorang warga yang enggan menyebutkan namanya.

Aspan mendapatkan bantuan dari Kecamatan dan Desa ketika Plt Camat Sebatik Tengah, Aris Nur, S.STP melakukan blusukan di lapangan memantau keadaan warga yang tertimpa banjir pada (20/8/19).

Mengetahui adanya warga Desa Aji Kuning yang hidup sebatang kara dan tidak mempunyai tempat tinggal yang layak dan terkena banjir. Camat pun langsung kordinasikan kepada Kades Aji Kuning, Syarifuddin dan Penyuluh Agama serta Baitul Maal Desa Aji Kuning (BM DAK) untuk dilakukan Bedah Rumah.

“Karena saya baru seminggu ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Camat, semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk tetap bisa selalu hadir dan memberi manfaat untuk masyarakat.
Selain Baitul Mal yang dikelola oleh desa aji kuning, Kecamatan Sebatik Tengah juga memiliki Dana Amanah Umat yakni Zakat Infak dan Sedekah yang berasal dari PNS dan Honorer Kecamatan, Dana inilah yang kami gunakan dalam program-program pemberian bantuan untuk warga. Saya juga telah meminta kepada Pengurus mesjid dan tokoh agama di tiga desa lainnya untuk segera membentuk baitul mal dimasing masing desa,” kata Aris Nur.

Sementara itu, Ketua BM DAK, Rusli mengatakan, kami selaku pengurus Baitul Mall DAK menindaklanjuti apa yang disampaikan Camat, kami menyampaikan atau mengsosialisasikan ke warga, alhamdulillah ditanggapi dan didukung oleh warga. Beberapa warga telah memberikan sumbangsinya berupa kayu untuk beda rumah Pak Aspan oleh BM DAK ini.

“Alhamdullilah bedah rumah pak Aspan berlangsung dengan lancar, tentunya BM DAK juga mengajak kepada warga, ayo mari budayakan gotong royong untuk TOBA’NA ”Tolong Menolong, Bantu Membantu dan Nasehat Menasehati,” Tutur Rusli. (Dhian)