Turnamen Bola Voli Bupati Cup 2023 Dibuka Dengan Pantun

 

Pagi – pagi minumnya kopi

Kalau malam minum sarabba,

Ayo kita bermain voli
Supaya sehat jiwa raga

Pulang kerja bajunya lusuh
Gak perlu cuci cukup di basuh
Olahraga bukan mencari musuh
Menonton voli jangan sampai rusuh

NUNUKAN – Bait – bait pantun nasehat yang dibacakan Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Nunukan H. Abdul Halid ini menjadi penanda dibukanya Turnamen Bola Voli memperebutkan Piala Bupati Nunukan Tahun 2023 yang dilaksanakan di Lapangan Voli Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kamis, 3 Agustus 2023.

Turnamen diikuti oleh 11 tim voli putri dan 14 tim voli putra kategori usia antara 14 – 17 tahun dari 8 kecamatan, yaitu Kecamatan Sei Menggaris, Tulin Onsoi, Sebuku, Sembakung, Sembakung Atulai, Lumbis, Lumbis Ogong, Lumbis Pansiangan, Lumbis Hulu.

Abdul halid yang mewakili Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid mengaku bangga melihat semangat dari tim – tim yang akan bertanding, serta antusiasme masyarakat untuk menyaksikan turnamen bola voli tersebut. . “Ini menjadi sinyal yang sangat positif karena membuktikan semangat dari anak anak muda kita untuk terus berolahraga dan berkompetisi masih sangat besar,” kata Abdul Halid.

(PROKOMPIM)

Ada apa Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Enggan Membayarkan Gaji P3K

KONAWE – Hal itu sangat disayangkan lantaran upah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hingga saat ini belum dibayar

Padahal kita ketahui bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah melaporkan bahwa instansinya sudah melakukan transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 58,19 triliun pada awal tahun ini. Dari nilai tersebut, sebesar Rp 47,4 triliun merupakan Dana Alokasi Umum (DAU).

Pemerintah daerah kabupaten Konawe salah satu Aparatur sipil negara (ASN) Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3k) menjelaskan kepada media seharusnya Bapak Bupati Kerry Saipul Konggoasa dimasa akhir Kepemimpinan nya menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 4/08/2023

Karena seorang pemimpin pastinya tidak ingin rakyatnya ditelantarkan, apalagi kami sudah menjalankan tugas maka kami wajib mendapatkan upah dari Pemda kabupaten Konawe demi keberlanjutan hidup dalam rumah tangga,” ungkapnya,

Menurutnya, kami sangat bersyukur menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dan mendapatkan SK P3K, kemarin rasa syukur kami implementasikan dengan cara meningkatkan kedisiplin dan bertanggung jawab kepada tugas sebagai Aparatur.

“Salah satu cara beryukur kita harus disiplin dan bertanggung jawab, terutama terkait dengan waktu termasuk juga pakaian harus rapih, sesuai dengan yang telah ditentukan,”Namun alih alih dapat Gaji dapat kabar saja sampai saat ini belum ada Terangnya.

ditempat terpisah wartawan menanyakan Pada Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3k) “Kesehatan” orang yang berbeda namun lagi tidak ingin diketahui namanya, Kami sudah tidak bisa berbuat apa-apa karena utang kami sudah menumpuk tapi Gaji upah kami belum dibayarkan sedangkan di Kabupaten lain sudah dibayarkan, Pintanya ”

Walaupun sedikit Kesal namun dia, berharap kepada seluruh PPPK agar melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai aparatur Pemerintah dengan dedikasi yang tinggi dan selalu mengutamakan profesionalisme kerja, baik kecepatan maupun ketepatan dalam bekerja.

“di lain tempat media mencoba mencari informasi pada Salah satu Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) “Guru” juga memberikan informasi sambil memberikan masukan tapi Pak kalau bisa nama saya jangan di terbitkan, ucapnya.

saat wawancara pewarta dengan pegawai P3k di kediamannya, untuk memberikan informasi publik terkait upah Aparatur negeri sipil pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3k) yang belum dibayarkan sebagaimana beredar melalui informasi media di kabupaten lain sudah dibayar upah PPPK nya, Cetusnya” lanjut inisial “R” kami ini perlu diperhatikan secara serius oleh Pemda ,” kasian kami sudah lama mengabdi giliran sudah dapat SK gaji kami tidak di bayarkan ujarnya”

Kalau tugas guru mengajar dengan baik, penuhi perangkat pembelajarannya, karena anak merupakan generasi penerus bangsa,”Kata dia.

ditempat berbeda media mencoba Konfrontir keluhan upah Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3k) yang belum dibayarkan kepada Plt Kepala BKPSDM kabupaten Konawe Suparjo hana dan Kepala BPKAD Santoso via WhatsApp media merasa aneh dengan pernyataan Suparjo dan Santoso”

Suparjo menjelaskan pada awak media masih proses input data dan Sementara di verifikasi orang keuangan daerah, sedang jawab Santoso via WhatsApp jawabnya Sudah berbentuk daftar gaji, hanya masih mengevaluasi dari semua P3K apakah sudah sesuai dengan data tunjangan keluarganya

“menurut kami “media” Pernyataan Suparno dan Santoso Ini tidak logis kalau hanya urus pemberkasan dan verivikasi hingga butuh waktu berbulan-bulan, harusnyakan ada target waktu pemberkasan soal administrasi sehingga tidak menghambat pembayaran upah Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja ( P3k )”

Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja ( P3k ) juga meminta Kejaksaan Negeri (Kejari) dan Polres Konawe Tidak Tutup mata melihat Kedzaliman ini , kiranya Kejari dan Polres Konawe agar dapat memastikan pengelolaan keuangan Daerah untuk kemudian diketahui apakah benar dana PPPK di kabupaten Konawe sudah ditransfer atau belum.

“Karena jangan sampai dananya sudah ditransfer dari pemerintah pusat tetapi kepala BPKAD Konawe tidak mampu untuk mengelola sehingga disalahgunakan ke item lain yang belum ada dananya dan akan mengorbankan para PPPK,” pungkasnya.

(q’Lurah)

Kunjungan Kerja Sehari di Sebatik, Wapres Ma’rud Amin Melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rusun 3 Lantai Bagi Para Santri

NUNUKAN – Wakil Presiden Republik Indonesia Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma’ruf Amin beserta istri Hj. Wury Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja di Pulau Sebatik pada hari ini, Rabu (03/08).

Pada kesempatan itu, Wapres RI Ma’ruf Amin mengatakan hadirnya di Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia dalam rangka mengukuhkan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah (KDEKS) sekaligus meletakan batu pertama rencana pembangunan rumah susun Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik.

“Supaya mereka bisa belajar dengan baik maka pemerintah membantu satu gedung dan juga bantuan dari Bank Indonesia berupa sumur bor yang jaraknya 2 km dari Ponpes demi kemudahan para santri untuk mandi dan lain sebagainya. Ini merupakan upaya BI bersama pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia”, tutur Ma’ruf.

Rumah susun untuk santri Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik dibangun langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan akan membangun. Rusun setinggi tiga lantai tersebut dibangun guna mendukung kegiatan pembinaan santri dan memberikan hunian yang layak bagi santri yang ada di perbatasan Republik Indonesia.

Di kesempatan yang sama, Wabup Hanafiah atas nama pemerintah Kabupaten Nunukan menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Wapres RI atas kunjungan di wilayah Sebatik.

Hanafiah mengatakan kedatangan RI 2 itu sangat dinantikan oleh masyarakat Kabupaten Nunukan khususnya Pulau Sebatik dikarenakan persoalan pemondokan atau tempat tinggal menjadi masalah utama para santri yang ingin masuk di Ponpes As’adiyah. Tidak hanya anak-anak Sebatik saja, namun santri-santri juga banyak yang berasal dari luar Pulau Sebatik seperti Nunukan, Malinau juga daerah lainnya yang berada di Provinsi Kaltara.

Maka dari itu membutuhkan sarana prasarana yang memadai sehingga mereka dapat menuntut ilmu di Ponpes dengan baik dan tenang.

“Kita atas nama pemerintah daerah akan memfasilitasi sarana prasarana yang dapat kita bantu sehingga Ponpes ini benar-benar bisa memenuhi standar dan masyarakat tidak kesulitan untuk mengakses kesini”, ungkap Hanafiah.

Selanjutnya, Pimpinan Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik, Jefri Sakka mengatakan jumlah dari santri mereka yaitu 1.286 orang yang terdiri dari 646 santri putra dan 640 santri putri sehingga sangat membutuhkan bantuan rusun dari pemerintah untuk kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi para santri.

“Harapan dibangunnya Rumah Susun Pondok Pesantren As’adiyah Sebatik ini agar santri-santri kami saat ini yang masih terpisah di rumah kontrakan warga sudah memiliki asrama yang layak dilokasi pondok sehingga kegiatan pembinaan santri bisa lebih maksimal”, kata Jefri Sakka.

(RROKOMPIM)

Pemerintah Pusat Akomodir 22 Usulan Prioritas Pemprov Kaltara

TANJUNG SELOR – Pemerintah Pusat mengakomodir 22 usulan kegiatan prioritas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) untuk tahun 2024.

Hal tersebut dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) Kaltara, Bertius.

Awalnya ada 30 kegiatan prioritas yang diusulkan. Namun setelah melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), hanya disetujui 22 kegiatan.

“Dari 30 itu yang terakomodir ada 22 usulan yang bisa diakomodir oleh Kementerian lembaga sebagai pengampu usulan,” katanya belum lama ini.

Adapun di antaranya ialah optimalisasi penanganan jalan Malinau – Long Semamu – Long Bawan yang diakomodir oleh Kementrian PUPR.

Ada juga kegiatan reservasi jalan Aki Balak dan Jalan Pangeran Aji Iskandar di Tarakan serta Jalan Kota Nunukan yang masuk ranah kementerian yang sama.

Diakomodir juga pengembangan peningkatan kawasan transmigrasi di Salimbatu dan bantuan permodalan BUMDes yoleh Kementerian Desa, Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PTT).

Sementara kegiatan pemantauan kualitas air laut dan sertifikasi laboratorium lingkungan hidup diakomodir oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

Di bidang ketenagakerjaan, usulan pembangunan Balai Latihan Kerja yang diakomodir oleh Kementerian Ketenagakerjaan.

Ada juga kegiatan pembangunan pelabuhan perikanan Mansapa di Nunukan, revitalisasi tambak kawasan sentra produksi udang dan bandeng serta bantuan benih udang windu dan kepiting ke kampung budidaya yang diakomodir oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Sedangkan usulan pembangunan kantor Desa Buduk Tumuh, Kantor Desa Long Brayan, Kantor Desa Pepaya’ dan Kantor Desa Lembudut di Krayan yang diakomodir oleh Kementerian Dalam Negeri.

Di Kementerian Perhubungan, diakomodir pengembangan lapangan terbang Binuang di Krayan.

Sementara di bidang pendidikan, diakomodir kegiatan penguatan pendidikan vokasi bagi tenaga pendidik vokasi oleh Kemendikbudristek.

Kegiatan lainnya yang juga diakomodir adalah peningkatan fungsi dan kinerja Posyandu, pemasangan sambungan baru listrik bagi rumah tangga belum berlistrik dan tidak mampu berada di daerah 3T, peningkatan kapasitas kesetaraan gender dan PPRG serta penurunan stunting dan angka kematian bayi dan ibu.

Sementara pengembangan kawasan kakao di Desa Antutan dan sekitarnya, pengadaan alat penangkap ikan dan alat bantu penangkap ikan serta kampanye gerakan masyarakat gemar makan ikan, juga turut diakomodir oleh masing-masing kementerian terkait.

Bertius berharap komitmen Pemerintah Pusat untuk merealisasikan usulan tersebut secara maskimal.

Selain itu, ia juga berpesan agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait rutin berkomunikasi dengan kementerian yang mengampuh usulan agar tidak dicoret dalam mata anggarannya.

“Perlu upaya dari pemerintah provinsi sendiri dalam hal ini perangkat daerah pengampun usulan itu untuk secara inten melakukan komunikasi ke kementerian,”tuntasnya.

22 Usulan Kegiatan Prioritas

  1. Optimalisasi Penanganan Jalan Malinau – Long Semamu – Long Bawan
  2. Pengembangan dan Peningkatan Kawasan Transmigrasi Salimbatu
  3. Pemantauan Kualitas Air Laut untuk Lokasi Yang Berada di Wilayah Perbatasan Indonesia dan Malaysia (Sebatik dan Tawau).
  4. Sertifikasi Laboratorium Lingkungan Hidup
  5. Preservasi Jalan Akik Balak, Kota Tarakan
  6. Prrservasi Jalan Dalam Kota Nunukan
  7. Preservasi Jalan Aji Iskandar, Kota Tarakan
  8. Pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK), Tanjung Selor
  9. Pembangunan Pelabuhan Perikanan Mansapa
  10. Revitalisasi Tambak Kawasan Sentra Produksi Udang dan Bandeng
  11. Bantuan Benih Udang Windu dan Kepiting ke Kampung Budidaya
  12. Pembangunan Kantor Desa Buduk Tumu, Kantor Desa Long Berayang, Kantor Desa Papayak, dan Kantor Desa Lembudud
  13. Bantuan Permodalan BUMDES
  14. Pengembangan Lapangan Terbang Binuang, Krayan Tengah
  15. Penguatan Pendidikan Vokasi Bagi Tenaga Pendidikan Vokasi
  16. Pengembangan Kawasan Sentra Kampung Nelayan Maju
  17. Peningkatan Fungsi dan Kinerja Posyandu
  18. Pemasangan Sambungan Baru Listrik Bagi Rumah Tangga Belum Berlistrik tang tidak mampu atau Berada di Daerah 3 T
  19. Peningkatan kapasitas PUG/ PPRG Penurunan Stunting dan Angka Kematian Ibu
  20. Pengembangan Kawasan Kakao Desa Antutan
  21. Pengadaan Alat Penangkapan Ikan dan Alat Bantu Penangkapan Ikan
  22. Kampanye Gerakan Memasyarakatkan Gemar Makan Ikan (Gemarikan).

(dkisp)

Wapres Kukuhkan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah Di Nunukan

NUNUKAN – Wakil Presiden Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja ke pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Dalam agenda kunjungannya, Ma’ruf Amin dijadwalkan melakukan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah di Gedung Astrada, Kamis (03/08/2023).

Saat tiba di Gedung Astrada Wakil Presiden Ma’ruf Amin, didampingi istrinya, Wury Estu Handayani. Langsung meresmikan pengukuhan Komite Daerah Ekonomi dan Keuangan Syariah untuk wilayah Provinsi Kaltara.

Saat sambutannya Wakil Presiden Ma’ruf Amin, mengatakan Empat fokus ekonomi dan keuangan syariah, pengembangan industri halal, industri syariah, dana sosial syariah dan usaha (bisnis) syariah.

“Ekonomi dan keuangan syariah berpotensi menjadi sumber pertumbuhan baru yang akan mendorong dan memperkuat ketahanan ekonomi Kaltara,” ungkapnya.

Sebelumnya, Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang mengungkapkan kegiatan ini dapat menjadikan momentum yang sangat penting untuk program ekonomi syariah di kaltara bisa bersinergi untuk mengoptimalkan ekonomi berbasis syariah.

“Terima kasih Bapak Wapres Ma’ruf Amin atas kehadirannya di pulau Sebatik, Kab.Nunukan beserta istri Wapres, Hj Wuri Ma’ruf Amin. Semoga adahya KDEKS ini menjadi momen penting dalam mengelola potensi ekonomi Syariah di daerah Kaltara serta dapat bersinergi dengan pemerintah menjadikan ekonomi masyarakat yang baik kedepannya,” ucapnya.

Turut hadir perwakilan dari Kantor Vertikal Kementerian Lembaga Anggota KNEKS di Kalimantan Utara, seperti Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan,  Majelis Ulama Indonesia, Institusi dan Lembaga stakeholder ekonomi dan keuangan syariah Provinsi Kalimantan Utara, serta sivitas akademika, asosiasi praktisi dan organisasi masyarakat terkait.

(wan)