Program Sarapan Bergizi Sukses Uji Coba di Nunukan

 

Program Sarapan Bergizi Sukses Uji Coba di Nunukan

NUNUKAN – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) semakin gencar memperluas jangkauan program sarapan pagi bergizi gratis bagi siswa di wilayahnya. Program yang semula digagas sebagai makan siang gratis oleh Presiden Prabowo Subianto, kini diadaptasi dan diuji coba oleh Pjs. Gubernur Kaltara, Togap Simangunsong, sebagai sarapan pagi bergizi, Kamis, (31/10).

Langkah Togap Simangunsong mengubah program ini menjadi sarapan pagi bertujuan untuk mengoptimalkan kebutuhan energi siswa sejak pagi, sehingga mereka dapat memulai aktivitas belajar dengan konsentrasi penuh.

“Dengan menyediakan sarapan bergizi, kami ingin memastikan bahwa anak-anak memiliki energi yang cukup untuk belajar sepanjang hari. Program ini akan kami evaluasi dan laporkan hasilnya ke Kementerian Dalam Negeri,” kata Pjs. Gubernur Togap.

Setelah melaksanakan uji coba di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 006 Binusan, kini dilanjutkan dengan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Yakni Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 013 dan Sekolah Luar Biasa (SLB) di Nunukan mendapatkan manfaat dari program tersebut.

Pjs. Gubernur Togap memastikan bahwa sarapan yang disediakan memenuhi standar gizi, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan perkembangan siswa.

Dikatakannya, program ini bukan hanya sebatas memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. “Dengan kondisi fisik yang lebih baik, para siswa diharapkan dapat menyerap pelajaran dengan lebih efektif,” imbuhnya.

Kunjungan ke sekolah-sekolah, kata Pjs. Gubernur Togap bertujuan memastikan pemerataan program, sehingga semua siswa di Kaltara, tanpa terkecuali, dapat merasakan manfaat dari sarapan pagi bergizi.

Salah satu siswa dari SMP 013 Nunukan mengungkapkan kegembiraannya atas program ini. “Kami senang mendapat sarapan gratis. Jadi, saat belajar, kami tidak merasa lapar dan lebih semangat,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayan (Disdikbud) Kaltara, Drs. Teguh Henri Sutanto, M.Pd. menyebutkan program ini telah dirancang berkelanjutan dan diperluas ke banyak sekolah jika evaluasi menunjukkan hasil positif. “Kami berharap ke depan semakin banyak sekolah yang terlibat, baik di Nunukan maupun wilayah lain di Kaltara,” jelasnya.

“Program sarapan pagi bergizi gratis ini sebagai langkah awal dalam memperkuat kualitas pendidikan di Kaltara. Diharapkan inisiatif ini menjadi inspirasi bagi daerah lain memberikan perhatian lebih pada kesehatan dan kesejahteraan siswa sekolah,” tuntasnya.

Hadir dalam acara tersebut, jajaran Kepala OPD lingkup Pemprov Kaltara, jajaran Pemkab Nunukan, Forkopimda, tokoh masyarakat dan pemuda dan pemerhati pendidikan.

(dkisp)

Malam Ramah Tamah, Pjs.Gubernur Togap Eratkan Koordinasi Pemkab Nunukan

NUNUKAN – Dalam nuansa penuh keakraban Pjs. Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Togap Simangunsong, menghadiri acara malam ramah tamah bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan di Cafe Sayn, Rabu (30/10).

Pjs. Gubernur Togap, dalam sambutannya mengenang kunjungan sebelumnya ke Nunukan pada tahun 2005-2006. Beliau memuji perkembangan yang pesat dari infrastruktur dan tata kota Nunukan, seperti penataan ibukota daerah yang kini tampak lebih rapi dan bersih.

“Saya kagum dengan perkembangan Nunukan. Penataan kotanya sangat baik, kantor pemerintahan juga dibangun dengan luar biasa,” kata Pjs. Gubernur Togap.

Namun demikian, ia menghimbau kepada seluruh jajaran pemerintah provinsi dan kabupaten/kota dalam kegiatan pemerintahannya lebih banyak dipusatkan di Tanjung Selor, guna memperkuat fungsi dan peranan sebagai ibu kota provinsi Kaltara.

Dalam kesempatan ini, Pjs. Gubernur Togap memaparkan sejumlah agenda kunjungannya ialah melaksanakan tugas pemerintahan daerah, dan memastikan tahapan pelaksanaan Pilkada serta mengecek kesiapan KPU, Bawaslu, TNI/Polri, dan Pemkab Nunukan.

Juga memastikan secara langsung alokasi Bantuan Tak Terduga (BTT) dapat digunakan dalam distribusi logistik pemilu pada puncak pesta demokrasi yaitu 27 November 2024 mendatang.

Lebih lanjut, Pjs. Gubernur Togap menuturkan akan menindaklanjuti program “Makan Bergizi Gratis” yang disampaikan dalam pidato Presiden Prabowo Subianto, dalam mengupayakan peningkatan tinggi badan rata-rata di daerah.

“Saya berharap koordinasi antara pemerintah provinsi dan daerah semakin erat sehingga pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Nunukan dapat terus meningkat,” pungkasnya.

Sementara itu Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid, S.E., M.M.,Ph.D menyampaikan pentingnya kebersamaan dalam merumuskan pembangunan daerah. “Kami selalu mengutamakan kebersamaan, mengingat kondisi wilayah kami. Berkat dukungan dari pemerintah provinsi, kami dapat mengatasi berbagai tantangan yang ada,” ujarnya.

Dalam momen hangat ini Bupati Nunukan menyerahkan cinderamata kepada Pjs. Gubernur Togap. Hadir dalam acara tersebut, jajaran kepala perangkat daerah lingkup Pemprov Kaltara beserta jajaran pemerintah Kabupaten Nunukan, forkopimda dan tokoh masyarakat.

(dkisp)

Pemprov Kaltara Paparkan Peta Rawan Konflik

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara) melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) menggelar ‘Seminar Akhir Penyusunan Peta Rawan Konflik Provinsi Kalimantan Utara’ di Ruang Rapat Kantor Gubernur, Rabu (30/10).
Program penyusunan peta rawan konflik ini diadakan sepanjang 2024 untuk memetakan titik-titik rawan di Kaltara. Harapannya, pemetaan ini bisa jadi pedoman berbagai pihak untuk mengambil langkah pencegahan dini demi menciptakan stabilitas di Kaltara.
Plh. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Kaltara, Burhanuddin, S.Sos., M.Si., yang mewakili Pjs. Gubernur Kaltara, Togap Simangunsong, mengungkapkan pentingnya pencegahan konflik sosial agar tak mengganggu stabilitas daerah dan nasional. “Ketika konflik tidak terkendali, ketidakamanan akan meluas dan menghambat pembangunan,” katanya.
Ia menambahkan bahwa pengendalian konflik harus komprehensif dan terkoordinasi sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 2 Tahun 2015 tentang Penanganan Konflik Sosial. “Koordinasi ini penting agar langkah pencegahan bisa diambil sebelum konflik berdampak lebih buruk,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Burhanuddin menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan peta ini. “Semoga peta ini jadi referensi yang bermanfaat dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan,” tutupnya.

(dkisp)

H.Muh.Rosyit Buka Rakorda Ke-2 Baznas se-kaltara

TANJUNG SELOR – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sukses menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) ke-2 (dua) yang bertempat di Hotel Luminor, Tanjung Selor, Selasa (29/10) malam.

Mewakili Pjs. Gubernur Kaltara, Kepala Biro (Karo) Kesejahteraan Rakyat Setda Kaltara H. Muh. Rosyit, S.IP., MM., hadir serta membuka secara resmi acara Rakorda yang diikuti oleh perwakilan Baznas 5 (lima) Kabupaten/Kota se-Kaltara, akan berlangsung dari tanggal 29 hingga 31 Oktober 2024.

Dalam sambutannya, H. Rosyit mengapresiasi dan menyambut baik atas terlaksananya Rakorda Baznas yang ke-2 ini, dan menjadi ajang mempererat tali silaturahmi serta visi misi Baznas sebagai Lembaga untuk menyejahterakan umat.

“Saya berterima kasih kepada Baznas telah melaksanakan berbagai program untuk mengumpulkan zakat dari para muzakki di Kaltara. Dan kepada para ulama yang memberikan wawasan dan sosialisasi tentang pentingnya berzakat” ungkap H. Rosyit dalam membacakan sambutan Pjs Gubernur Kaltara.

“Sejalan dengan Rakorda, yang sebagai wadah koordinasi dan sinergi para pengurus Baznas dan dapat merumuskan program kerja yang sesuai dengan visi misi Baznas,” tuntasnya.

Pada momen hangat tersebut H. Rosyit bersama Ketua Baznas Kaltara H. Ubid Hadruni secara simbolis menyerahkan bantuan kepada beberapa masyarakat sebagai penerima manfaat Baznas, serta disaksikan para unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kaltara dan beberapa tokoh masyarakat.

(dkisp)

Tingkatkan Pemahaman Literasi Budaya, DPK Kaltara Gandeng Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara Menggelar Bedah Buku

TANJUNG SELOR – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berkolaborasi bersama Yayasan Sejarah dan Budaya Kaltara menggelar Bedah Buku dengan judul Kedatangan Islam Di Bumi Bulutengon (Bulungan).

Dalam kegiatan yang berlangsung di gedung layanan perpustakaan Provinsi Kaltara, Rabu (30/20/2024) ini juga turut mengundang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (KPPK) MUI, DPRD Kaltara, Anggota Yayasan dan Budaya Kaltara hingga perwakilan berbagai siswa/siswi dari SMA di Tanjung Selor.

Anggota DPR RI Komisi KPPK, Siti Ma’rifah menyampaikan apresiasi atas terselenggarakannya kegiatan bedah buku yang mengupas secara tuntas terkait sejarah kesultanan Bulungan di Kaltara.

Menurutnya, ini akan memberikan pemahaman literasi bagi generasi muda tentang sejarah budaya, utamanya di Bulungan.

“Jadi kalau dikaitkan dengan dua event, peringatan hari santri dan sumpah pemuda kegiatan ini sudah sangat tepat sekali untuk menggelorakan semangat para kaum muda. Khususnya di kesultanan Bulungan yang ternyata dulu sudah melakukan pemerintahan yang baik bahkan sampai Philipine dan Malaysia,” kata Siti Ma’rifa, Rabu (30/10/2024).

Dalam hal ini, selaku anggota DPR RI, Siti Ma’rifah juga menyarankan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara agar segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk menyelenggarakan festival budaya. Sehingga dapat meningkatkan keterlibatan generasi muda tentang sejarah di Kaltara.

“Harapannya ini nanti bisa menjadi muatan lokal yang memasukkan wisata budaya dalam proses pembelajaran dengan bentuk kekinian,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala DPK Kaltara, Ilham Zein menyebutkan bahwa pelaksanaan bedah buku ini menjadi salah satu tugas pokok DPK untuk memberikan dukungan dalam kegiatan literasi.

“Justru kami bercita-cita di gedung layanan perpustakaan ini dapat menjadi literasi center. Sehingga segala kegiatan literasi dapat kami support,” ungkapnya.

Menurutnya hampir seluruh kegiatana memerlukan kegiatan literasi, sehingga daya dukung sangat diperlukan dalam hal ini untuk meningkatkan layanan perpustakaan.

“Literasi itu luas, tidak hanya menulis atau membaca buku saja. Makanya saya menganggap literasi center itu penting, agar semua kegiatan dan sumber literasi dapat terakomodir dengan baik,” tandasnya.

(*)