Aksi Personel Brimob Bone Bagi-bagi Paket Cinta di Sekolah Kristen Kalam Kudus Bone


BONE -Berandankrinews.com. Ada yang berbeda dihadirkan personel Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel, Kamis (22 Desember 2022). Yakni, aksi bagi-bagi bingkisan kepada anak-anak di Sekolah Kristen Kalam Kudus, Kabupaten Bone.

Suasana penuh kehangatan tersaji kala personel elite Polri ini sembari tersenyum membagikan paket cinta / bingkisan yang berisikan makanan ringan hingga amplop berisi uang untuk ditabung.

Aksi bagi-bagi paket cinta ala Batalyon C Pelopor ini dipimpin langsung Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel, Kompol Nur Ichsan. Rombongan disambut Direktur Sekolah Kristen Kalam Kudus Kabupaten Bone, Asal Selamat Telaumbanua.

Danyon Ichsan hadir tidak sendirian. Komandan bergelar Magister Sains ini didampingi personel dan Bhayangkari Ranting Yon C untuk membagikan 50 paket cinta.

Danyon C Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel, Kompol Nur Ichsan mengungkapkan, aksi yang dilakukan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Natal.

Komandan berpangkat satu melati ini menyampaikan, aksi ini mengusung tema, “Bahagia dan Damai Bersama Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel”.

“Jangan dilihat dari nilai paket yang kami bawa namun kegiatan bagi-bagi bingkisan ini sebagai wujud simpati dan toleransi kami Brimob Bone kepada masyarakat yang akan merayakan Natal pada 25 Desember nanti,” kata Danyon Ichsan.

“Kami dari Batalyon C Pelopor ingin berbagi kebahagiaan kepada anak-anak Nasrani dalam menyambut hari raya yang dinanti-nanti setiap tahunnya,” tambahnya.

Danyon Ichsan berharap, semangat dan kasih cinta Natal senantiasa terpatri di dalam sanubari hati umat yang menyambut hari raya ini penuh sukacita.

Sementara itu, Direktur Sekolah Kristen Kalam Kudus Kabupaten Bone, Asal Selamat Telaumbanua mengapresiasi apa yang dilaksanakan personel Batalyon C Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel.

“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran Brimob di Sekolah Kalam Kudus dan berbagi kasih dalam rangka Natal. Semoga Brimob semakin dicintai oleh masyarakat,” tandasnya.

Soegiharto Santoso: “Pernyataan LBP Berpotensi Menguntungkan Koruptor”


Jakarta- Berandankrinews.com
Kontroversi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang menyebut operasi tangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bikin negara jelek di mata dunia terus menuai beragam tanggapan dari berbagai tokoh.

Dua mantan petinggi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turut besuara keras terkait pernyataan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan tentang operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Mantan Penyidik KPK Novel Baswedan, menyorot pernyataan Luhut soal OTT KPK bikin jelek Indonesia di mata dunia.

Novel berpendapat, semua pihak tentu berharap pejabat-pejabat negara melihat korupsi itu sebagai masalah serius. Sehingga menurutnya, tidak baik kemudian tidak peduli atau permisif terhadap praktik korupsi.

Pernyataan tegas juga disampaikan Mantan Ketua KPK Abraham Samad di berbagai media. Ia menyebutkan, pelaksanaan OTT KPK adalah bentuk penegakan hukum.

Samad mengatakan, OTT tidak bisa begitu saja dilepaskan karena bagian tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi) KPK.

Sementara itu, pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan -UPH, Emrus Sihombing juga turut berkomentar keras.

Dia menuturkan, pernyataan OTT-OTT itu tidak bagus, sangat berpotensi melemahkan KPK dan sekaligus memberi angin segar kepada calon koruptor, serta menguntungkan posisi perilaku koruptif.

Dengan tegas Emrus berpendapat, tindakan OTT KPK tersebut malah sebaliknya dapat membuat nama Indonesia semakin baik di mata dunia dan mendorong masuknya investasi ke Indonesia.

Emrus mengingatkan, hingga saat ini korupsi sudah menjadi patologi sosial yang kronis di negeri ini.

Mencermati pernyataan para tokoh tersebut, selaku jurnalis, penulis menilai, apa yang disampaikan para tokoh sebagai respon atas pernyataan Menko Marves LBP patut didukung.

Pernyataan Menko Marves LBP tidak tepat dan sangat berpotensi menguntungkan para Koruptor.

Untuk meredam isu negatif di masyarakat, LBP harus segera menarik pernyataannya bahwa OTT KPK membuat jelek Indonesia di mata dunia.

Meski pernyataan Luhut bertujuan untuk mendorong KPK mengutamakan langkah pencegahan, namun perlu dipahami tugas KPK yang paling utama adalah pemberantasan korupsi dan OTT adalah bagian terpenting dalam penindakan.

Justru dengan adanya OTT-OTT inilah seharusnya para (calon) pelaku koruptor stop melakukan korupsi.

Kasus suap dan OTT di lingkup peradilan membuktikan bahwa OTT sangat dibutuhkan. Tanpa OTT di lingkup lembaga peradilan akan sangat sulit menangkap mafia hukum dan makelar kasus.

Pernyataan penulis sangat beralasan. Buktinya, belum lama ini publik disuguhi informasi pernyataan yang cukup mengejutkan dari seorang pengacara.

Sebagaimana diberitakan di berbagai media online, pengacara Yosep Parera mengungkapkan, selama ini pengacara yang melakukan praktik hukum (selalu) tersandera. Dia membeberkan bahwa pengacara harus mengeluarkan sejumlah uang agar surat mereka bisa terkirim sampai ke meja hakim agung.

Selanjutnya di banyak media online mengungkap ketidakberdayaan seorang Hakim Agung berhadapan dengan makelar kasus.

Lihat saja ada media melansir berita tersebut dengan judul cukup bombastis : “Hakim Angkat Tangan Hadapi Makelar Kasus di Mahkamah Agung.”

Diberitakan secara gamblang, Wakil Ketua Mahkamah Agung (MA) Bidang Non Yudisial Sunarto angkat bendera putih membereskan makelar kasus (markus) di tubuh lembaganya. Itu disampaikan Sunarto merespons dua hakim agung yang diproses hukum KPK atas kasus dugaan korupsi.

Menurut Sunarto, upaya yang paling mungkin dilakukan adalah mempersempit ruang gerak markus.

Menurut dia, Markusnya lebih pintar sehingga pihaknya harus mencari metode untuk mempersempit kerjanya markus.

Namun sayangnya Hakim Agung itu justeru mememohon maaf dan angkat tangan (menyerah) untuk menghilangkan markus.

Penulis sendiri baru-baru ini sempat beberapa kali ke KPK untuk membuat laporan pengaduan terkait dugaan suap di lembaga penegak hukum. Terlebih lagi terdapat fakta pengakuan saksi di dalam persidangan terkait adanya 2 (dua) orang yang menyediakan dana untuk perbuatan rekayasa hukum, hingga dugaan menggunakan dokumen palsu perkara Apkomindo yang kemudian bisa menang diberbagai tingkat peradilan.

Semoga tulisan ini bisa memberi pemahaman bahwa KPK wajib melakukan OTT untuk memberantas korupsi dan markus di lembaga peradilan. ****

Penulis :
• Ir. Soegiharto Santoso
• Ketum APKOMINDO
• Ketum APTIKNAS
• Ketua OKK SPRI
• Ketua Dewas LSP Pers Indonesia
• Wapimred Media Info Breaking News
• Pemimpin Redaksi Media Biskom.
. Dewan Pembina/Penasehat Media online
Kabar A1

FEBI EXFO 2022 “EKONOMI BANGKIT, RESESI LEWAT, NEGARA KUAT


Bone-Berandankrinews.com
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Bone menggelar exfo ekonomi kreatif ke 2, dengan mengusung tema ekonomi bangkit, resesi lewat, Negara Kuat. Kegiatan ini akan dihelat selama 3 hari Kamis-Sabtu (15-17/12/2022) di pelataran Dispora GOR Lapatau Matannatikka Watampone.

Sekretaris panitia Pelaksana, Masyuri, M.Ak dalam Laporannya menyampaikan terimakasih kepada para pengurus dema dan sema fakultas febi serta kepada seluruh tim sponsor
” berkat dukungan dan partisipasi mahasiwa dan tim sponsor kegiatan ini terlaksana dengan baik,karenanya mari jaga komitmen bersama untuk menyuseskan acara ini hingga tuntas” ujarnya

Ia juga menyampaikan bahwa tujuan dari kegitan ini, diantaranya
1. diharapkan menjadi solusi terbaik bagi pelaku UMKM dan keuangan
2. menjadi ajang/ wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan inovasi dan kreatifitas
3. Mendekatkan dunia akademik dan wirausaha secara interaktif

Dekan Febi Dr. Astuti, M.pd. dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan MBKM dan merupakan salahsatu upaya mencapai indikator kerja Utama rektor, indikator kerja Utama Dekan, dan indikator kerja Utama Prodi.Ia berharap melalui kegiatan seperti ini diharapkan mahasiswa memiliki jiwa entrepreneurship yang pantang menyerah agar nantinya bisa eksis ditengah msyarakat.

Sementara wakil rektor 3 Dr. Lukaman Arake, LC.,M.Ag. saat membuka acara ini secara resmi menekankan agar dalam berlaku ekonomi nantinya tetap menjalankan prinsip-prinsip ekonomi islami, ia juga sangat mengapresiasi inisitif positif dan urjen ini, dan berharap kegiatan ini mendatangkan maslahat bagi semua.

Pada keempatan ini, juga dilakukan penantangan MOU antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Bone dengan Kadin Bone, Bussan Auto Finance, dan Yayasan Nahdliyyin Latemmasone

Untuk diketahui dalam helatan ini ada beberapa rangkaian kegiatan yang akan dilakukan, seperti seminar Ekonomi dengan menghadirkan Ketua Kadin Bone, Ketua HIPMI Bone, serta Ketua Yayasan Nahdiyyin Latemmasonge.

Selain itu juga ada sharing season dengan parktisi, lomba lagu solo, Business Plan Competition, Accounting Competition, Peragaan Kreasi Busana Muslim,Demo Make Up dan Barbershop, pameran, serta lomba karya tulis Ilmiah.

Perda Literasi Budaya dan Sastra Bugis, Pentingkah?


Bone-Berandankrinews.com
Perda Literasi Budaya dan Sastra Bugis menjadi sesuatu yang penting untuk dikaji. Untuk itulah, Yayasan Museum Kebudayaan Bugis menggelar dialog untuk membicarakan gagasan tersebut.

Acara bertema “Pentingnya Perda Literasi Budaya dan Sastra Bugis” ini menampilkan pembicara Dr. H. Ajiep Padindang, SE. MM Anggota DPD RI/ MPR RI. Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan SE. M.Si. Irfandi mewakili Dinas Kebudayaan, Wahidah dari Dinas Perpustakaan Kabupaten Bone dan dipandu oleh Bahtiar Parenrengi.

Sekretaris Yayasan Museum Kebudayaan Bugis mengatakan bahwa lembaga ini, walau masih baru kebesarannya tetapi telah berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan di kabupaten Bone. Ini adalah wujud partisipasi dan kontribusi sebagai warga Bone.

Ajiep Padindang sangat mengapresiasi acara yang dikemas santai ini. “Acara ini sangat menginspirasi kita untuk bergerak bersama dalam pemajuan kebudayaan Bugis, khususnya Bone. Untuk itulah secara pribadi tentu saya sangat mendukung kalau ada Perda yang mengatur”, tegas Ajiep.

Sementara itu Ketua DPRD Bone Irwandi Burhan mengaku sangat senang dengan ada dialog semacam ini. Ini merupakan aspirasi yang harus disambut baik. “Kami tentu akan mengawal aspirasi semacam ini agar harapan dari peserta dialog bisa menjadi sebuah perda yang tentunya akan menuntun kita dalam pemajuan kebudayaan”, ungkap Irwan.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh A. Irfandi, ST., MHP
Kasubag Program Dinas Kebudayaan Bone. Tentu saya sangat mendukung hal ini dan kami juga akan mengawal ini agar kita bisa mewujudkan niat baik ini. Begitulah pula dengan Wahidah, yang mewakili Dinas Perpustakaan sangat merespon baik dialog yang memberi output dalam hal Literasi budaya dan Sastra Bugis.

Acara yang digelar di Bunir caffee ini dihadiri sejumlah mahasiswa, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, penggiat LSM, penggiat literasi, pemerhati budaya, akademisi, jurnalis dan berbagai utusan lainnya.

Delapan Poin Penting Disampaikan Danyon Brimob Bone Pada Upacara Hari Kesadaran Nasional


BONE-Berandankrinews.com. Sat Brimob Polda Sulsel Batalyon C Pelopor menggelar Upacara Bendera Hari Kesadaran Nasional di Lapangan Apel Mako Batalyon C Pelopor, Jalan M.H. Thamrin No. 70 Kelurahan Ta’, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Senin (19/12/2022).

Upacara bendera yang rutin dilaksanakan tersebut dihelat personel Brimob Bone sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan kemerdekaan Negara Republik Indonesia dan sebagai sarana untuk membangun semangat Nasionalisme kepada anggota Brimob Polri khususnya personel Batalyon C Pelopor.

Dalam upacara yang dipimpin Komandan Batalyon (Danyon) C Pelopor Satbrimob Polda Sulsel Kompol Nur Ichsan, tersebut, diikuti para Pasi dan Danki serta personel jajaran Batalyon C Pelopor.

Dalam amanatnya selaku Inspektur upacara, Kompol Nur Ichsan menyampaikan bahwa akhir-akhir ini cuaca cukup ekstrim di berbagai wilayah
Indonesia terkhusus wilayah back up Batalyon C Pelopor seperti
hujan di sertai angin kencang yang berpotensi menimbulkan
banjir dan pohon-pohon tumbang yang membahayakan serta
merugikan masyarakat.

“Maka dari itu diharapkan kesiapan
anggota baik dari fisik dan mental serta peralatan guna mengantisipasi sewaktu-waktu terjadi bencana dapat segera turun di lapangan untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah,” papar Danyon Ichsan.

Pada kesempatan itu, Danyon yang bergelar Magister Sains menuturkan, tidak lama lagi akan dilaksanakan pengamanan Natal dan
tahun baru. Oleh karena itu, setiap personel diperintahkan untuk
membangun kerja sama yang baik dengan TNI maupun kewilayahan
serta menghilangkan ego sektoral.
Untuk melaksanakan tugas mulia pengamanan Natal dan tahun baru, terdapat beberapa penekanan yang perlu dipahami seluruh personel Batalyon C Pelopor.

“Pertama, siapkan fisik dan mental dengan landasan komitmen
moral dan disiplin kerja yang tinggi.
Kedua, tunjukan sikap dan tindakan yang humanis dan simpatik pada masyarakat sehingga akan semakin menunjukkan jati diri
Polri sebagai sosok pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,” jelas Danyon Ichsan.

“Ketiga, bangun kerja sama dengan unsur TNI dan stakeholder
lainnya serta
hilangkan ego sektoral.
Keempat, optimalkan intelijen sebagai garda terdepan untuk
mengetahui setiap potensi kerawanan yang mungkin terjadi serta
dinamika yang berkembang, dan lakukan langkah-langkah
antisipasi demi mencegah timbulnya gangguan kamtibmas,” tambahnya.

Masih kata Danyon yang beken dengan istilah”Tindizzz”,
kelima, lakukan pengamanan terhadap wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi baik itu gangguan kamtibmas maupun menjadi sasaran aksi terorisme, serta laksanakan penegakan hukum secara tegas dan dinamis.

“Keenam, tingkatkan kewaspadaan dan lakukan monitoring
perkembangan situasi secara terus menerus terhadap adanya
upaya gangguan kamtibmas.
Ketujuh, hindari penyimpangan dan pelanggaran sekecil apapun yang dapat merusak citra dan nama baik institusi, dan hindari tindakan yang dapat menimbulkan kebencian dan berdampak pada
menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri. Kedelapan, jaga keselamatan diri petugas baik dari ancaman gangguan keamanan, lalu lintas dan terorisme,” kunci Danyon Ichsan.
(*)