Penulis: Sulbar

Mamuju Pada hari Sabtu , tanggal 25 September 2021 , Alhamdulillah dari sekian lama paska covid 19 baru sekarang masyarakat nelayan yang dapat melaksanakan hayatan ( pesta nelayan ), mereka ini nelayan yang mengantungkan nasibnya di mamuju Sulbar turut memberikan andil di dalam acara pesta nelayan

Acara persta nelayan ini di hadiri , kepala dinas perikanan provinsi Sulawesi barat , sahabandar , Binkantibmas Binanga , dan  ratusan warga keluarga besar nelayan yang ada di Sulbar , panitia mencatat -+ 100 kelompok nelayan Mamuju , dengan hasil patungan dari mereka ( nelayan ) sehingga acara ini terselenggara dengan baik

Salah seorang panitia sekaligus tokoh nelayan Ismail Anwar menyampaikan harapan kepada pemerintah , antara lain : 1. Kurangnya sarana tempat pembongkaran ikan di Mamuju , sehingga para nelayan ( panjala ) membongkar ikan mereka didalam sungai ( Biring lembang) .2. adanya pendangkalan sungai akibat paska gempa di bulan Januari kemarin , Sehingga mengakibatkan tempat berlabuh kapal nelayan sangat terbatas , 3. Ketersediaan BBM ( solar ) cukup langkah
Pada tempat yang terpisah pula kepala dinas perikanan provinsi Sulawesi barat memberikan tanggapan kepada awak media BerandaNKRINews ,” apa yang menjadi kendala dan keluhan para nelayan sudah dibahas dan menjadi prioritas tutup kepala dinas perikanan provinsi Sulawesi barat .

Salah seorang nelayan tangkap Sukriadi mengatakan bahwa dulunya air sungai di Lembang Mamuju dalamnya sekitar 5 meter dan sekarang dalamnya sudah setinggi dada orang dewasa , sehingga untuk parkiran kapal sangat terbatas tutup uki ( majene mammis )

Salah seorang pemerhati nelayan dan sekaligus sebagai ketua DPD KWRI SULBAR ( Koalisi Wartawan Rangking Indonesia )  Muh Gazali mengatakan bahwa sebaiknya pemerintah dalam hal ini perikanan Sulbar , mencontoh kebijakan yang di ambil pemerintah Bontang Kalimantan , bahwa setiap ada masalah dengan nelayan , mereka perikanan Bontang langsung terdepan untuk menyelesaikan masalah nelayan , sehingga nelayan merasa aman dan diperhatikan , tutup Gazali ( alummmi SMA 1 Mamuju angkatan 89 ).

Sumber : BerandaNKRINews / sal

MAMUJU – SULBAR – Andi Bau Akram Dai dilantik menjadi Maradika (Raja) Mamuju menggantikan ayahnya alm. Maradika Mamuju, Andi Maksum Dai. Pelantikan dilakukan oleh Andi Amir Dai yang merupakan pamannnya sendiri.

Dilakukan di Rumah Adat Mamuju, Rabu, 15 September 2021 disaksikan oleh Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar bersama Raja Gowa , Andi Kumala Ijo Karaeng Lembang , Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi dan undangan lainnya

Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar mengemukakan, pelantikan Raja Mamuju merupakan kesepakatan dari berbagai pihak, termasuk Dewan Adat yang telah memutuskan Andi bau Akram Dai sebagai Raja Mamuju

“Dengan adanya Raja Mamuju yang Baru diharapkan tradisi dan budaya yang ada di Sulawesi Barat utamanya di Kabupaten Mamuju dapat terus terjaga dan terlestarikan. Alhamdulillah pelantikan Bau Akram Dai sebagai Raja Mamuju dapat terlaksana berkat kesepakatan bersama sehingga diharapkan Mamuju kedepan dapat lebih baik, ” kata Ali Baal Masdar

Bupati Mamuju, St. Sutina Suhardi menyampaikan, dengan adanya Raja mamuju yang baru diharapkan dapat tercipta semangat dan energi yang baru dan dinamis akan mampu melanjutkan pondasi yang telah disusun dengan penuh kearifan Maradika sebelumnya.

” Pemerintah daerah Kabupaten Mamuju akan senantiasa membuka diri dalam membangun sinergi maupun kolaborasi bersama kerajaan Mamuju,” sebut Sutina.

“Karena tugas yang saya emban ini sangat berat. Saya tidak bisa sendiri menjalankan amanah ini. Saya membutuhkan baik lembaga, dewan dan semua keluarga besar. Susah senang kehidupan di tanah Mamuju ini kita lalui bersama,” kata Raja Mamuju.

Pelantikan ini adalah milik kita bersama. Kebersamaan kita semua. Di dalam pengukuhan ini adalah keluarga besar kerajaan Mamuju, Sapo Kayyangna To Mamuju. Kita bersatu di Mamuju. Susah senang di kehidupan di tanah Mamuju. Apapun masalah yang dihadapi, senang susahnya kita bersama,” lanjut Raja Mamuju.

BerandaNKRINews / sal76