Bone–Climber junior panjat tebing sulsel berhasil meraih prestasi yang cukup membanggakan pada event kejuaraan nasional kelompok umur Panjat Tebing ke XIV tahun 2019 yang berlangsung pada tanggal 27 juli hingga 4 agustus 2019 di Kabupaten Pelaiharai, Kalimantan Selatan.
Peraihan prestasi di buka oleh climber youth D, Sulawesi Selatan asal FPTI Pangkep Muh. Nurfauzan yang berusia 10 tahun, berhasil meraih medali emas di nomor pertandingan disiplin Lead Putra dengan menyisihkan atlit asal Bali dan DKI Jakarta.
Fauzan kembali meraih medali perak di disiplin Speed Klasik setelah kalah tipis dari atlit asal Bali.
Sementara pada nomor youth A putra, atlit Puslatda Sulsel asal FPTI Makassar, Alivany Ver Khadijah juga berhasil mempersembahkan 1 medali perak pada nomor disiplin Combined Olympic games Youth A putri.
Alivany harus rela melepaskan emas di nomor andalannya yaitu speed WR setelah pada babak final mengalami false, padahal waktu tercepat pada babak sebelumnya diraih oleh Vany untuk nomor ini.
Di nomor disiplin Boulder youth A dan disiplin Lead, Vany kembali bangkit dan menyumbangkan masing- masing medali perunggu setelah dikalahkan oleh atlit asal Jawa Timur dan atlit dari DKI Jakarta, demikian pula untuk disiplin speed youth B putra atlit sulsel asal Palopo Arya Chandra gagal mendapatkan medali, meskipin hitungan diatas kertas Arya tampil tercepat dikelasnya 7,22 second harus rela melepas peluangnya setelah di tetapkan false star oleh juri.
Di pertandingan selanjutnya , dengan semangat ewako ditengah ketatnya persaingan, khususnya di nomor Junior, semua kontingen menurunkan atlit persiapan praponnya membuat atlit asal Sulsel, Syahrul Ramadhan atlit puslatda Sulsel persiapan prapon asal FPTI Pangkep berjuang keras dan menuai hasil maksimal.
Syahrul berhasil meraih medali perunggu menyisihkan tim tangguh lainnya. Sementara medali emas diraih atlit asal Banten dan perak dari DKI Jakarta.
Di nomor youth B putra, atlit lead Andi Milano dari Pangkep juga sangat puas dengan medali perunggu yang disumbangkan untuk kontingen sulsel, sama halnya Mahesa atlit asal Makasar juga harus puas pada peringkat ke empat, medali emas di raih climber Jawa Timur dan perak tuan rumah Kalimantan Selatan.
Andi Fachruddin Selaku Pelatih Tim Sulsel mengatakan bahwa peraihan prestasi pada kejurnas kali ini merupakan capaian yang sudah luar biasa, anak-anak bertanding pantang menyerah demi nama sulsel, dari sisi kemampuan anak-anak sulsel boleh dikatakan sudah mampu bersaing dengan tim-tim besar dan sudah memiliki nama besar seperti dari Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Jawa Barat, walau mereka berangkat sebelumnya tanpa dilakukan TC, namun mereka bisa bangkit melawan.
Ketua umum FPTI sulsel Ir. Imam Subekti berharap torehan prestasi ini akan menjadi pemicu semangat untuk terus berlatih dan merupakan tonggak awal kebangkitan kembali panjat tebing sulsel di level nasional maupun level international yang pernah berjaya di era tahun 90an sampai awal tahun 2000an, atlit junior ini adalah atlit masa depan sulsel dan seharusnya mendapat perhatian dari semua pihak.
“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada anak-anakku atlit yang sudah berjuang keras sehingga mampu mengharumkan nama daerah, demikian pula pada pelatih-pelatih, terima kasih atas dedikasinya mengantar prestasi buat sulsel,” kata Imam
Dia juga memberikan semangat kepada atlit-atlit yang belum berhasil meraih medali agar terus berlatih.
“Demikian pula yang belum mendapatkan medali teruslah berlatih dan meningkatkan kemampuannya insya allah suatu saat dengan kerja keras dan latihan yang serius, semua akan naik kepodium mengharumkan nama sulsel. Jayalah panjat tebing sulsel, hasil akhir 1 medali emas, 2 medali Perak dan 4 Medali perunggu,” Ujarnya. (Irwan N Raju)