TARAKAN – Mewakili Gubernur Kalimatan Utara (Kaltara), Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Dr. Bustan, SE., M.Si, hadiri kegiatan seremoni Pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) Bank Indonesia bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) digelar di Markas Komando Angkatan Laut LANTAMAL XIII, di jalan Sei. Ngigitan, mamburungan Tarakan, Sabtu pagi, (29/07/2023).
Kegiatan langsung dipimpin oleh Komandan LANTAMAL XIII Tarakan, Laksamana Pertama TNI Deni Herman, S.T., M.A.P., CHRMP., CFRA., M.TR. OPSLA., turut hadir Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Albertus Stefanus Marianus, S.T., Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Wahyu Indra Sukma, Walikota Tarakan, dr. Khairul, M.Kes, beserta seluruh unsur Forkopimda.
“Pelaksanaan kegiatan gerakan Cinta, Bangga, Paham Rupiah, dalam upaya Bank Indonesia untuk menumbuhkan Kecintaan, Kebanggan dan pemahaman Rupiah yang lebih baik melalui pengenalan ciri – ciri dan cara merawat rupiah, meningkatkan kebanggaan Rupiah melalui pengenalan sejarah uang serta memberikan pemahaman Rupiah yang memiliki fungsi penting dalam perekonomian Indonesua oleh Perwakilan Bank Indonesia” ucap Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan, Bustan membuka sambutannya
Pemprov Kaltara menyambut baik pelaksaanaan Ekspedisi Rupiah karena melalui kegiatan ini Bank Indonesia dapat mendistribusikan uang dengan cara menarik uang yang lusuh yang ada di provinsi Kaltara khususnya di Pulau Sebatik dan Pulau Bunyu, untuk kemudian diganti dengan yang baru atau layak edar, terutama bagi masyarakat yang berada di wilayah 3T (Terpencil, Terdepan dan Terluar), selain itu juga Perwakilan Bank Indonesia Kaltara menyerahkan bantuan sembako yang langsung berkoordinasi dengan Pos – Pos TNI AL.
Akuinya selama ini berbaurnya masyarakat kedua negara tentu akan saling mempengaruhi dalam berbagai aspek kehidupan termasuk sektor ekonomi, karena jarak yang lebih dekat dahulu daerah perbatasan negara dikatakan sangat bergantung dengan negara Malayasia, inilah yang menjadi penyebab lebih banyak menggunakan transaksi mata uang negara tetangga Ringgit Malaysia, karena lebih mudah didapat dan ditransaksikan.
“Kegiatan ini untuk memastikan ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan layak edar, guna mendukung kelancaran aktivitas perekonomian, serta untuk memastikan uang rupiah yang beredar dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)” tutupnya.
(dkisp)