NUNUKAN – Pengadaan air bersih bagi kebutuhan harian warga Nunukan menjadi menjadi perhatian khusus Pemerintah Daerah. Ketersediaan air bersih yang mulai terbatas meresahkan masyarakat dikarenakan embung penampungan air mulai mengering. Hujan yang tidak kunjung turun menambah berkurangnya pasokan air di masing-masing embung. Berbagai cara Pemda Nunukan lakukan, mulai dengan mengarahkan semua armada pengangkut air (Mobil Tangki) Milik Pemerintah Daerah,BPBD, dan armada TNI Angkatan Laut, dan Kepolisian untuk memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat, juga dengan membersihkan aliran sungai yang menuju ke embung. Dengan kordinasi yang baik, akhirnya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Air Minum Balai Wilayah Sungai Kalimantan V Tanjung Selor akan meninjau lokasi embung yang ada di Nunukan.
Sebelum berkunjung ke lokasi embung, terlebih dahulu dilakukan rapat koordinasi pembahasan tentang ketersediaan air baku, yang dilaksanakan di Ruang pertemuan hotel Lenflin Nunukan, Selasa (3/1), malam hari.
Serius menangani persoalan air baku di Kabupaten Nunukan, Bupati Nunukan menggelar Rapat dengan didampingi oleh Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah. Tampak turut hadir dalam rapat tersebut Sekretaris Daerah Serfianus, Asisten Ekonomi dan Pembangunan H. Asmar, Kepala Bappeda Litbang Raden Iwan Kurniawan, Kepala Dinas PUPRPKP Abdi Jauhari, Direktur PDAM Masdi, Kepala Inspektorat, Kabag Ekonomi dan Camat Nunukan Selatan Bau Syahril.
Dalam rapat tersebut, Bupati Laura mengemukakan usulan prioritas terkait air baku yang ada di Nunukan, seperti waktu dekat dibutuhkannya pengerukan sungai Bolong, pengerukan embung Sungai Bilal, pengerukan embung sungai Lapri serta pembebasan lahannya, pembebasan lahan dan pembangunan embung sungai Limau, pembangunan IPA sungai Limau, pembangunan IPA Pagatason, dan Pengadaan mobil tangki air.
” Kami mohon pak dibantu, ini bukan hanya persoalan Kabupaten Nunukan tapi juga secara nasional, karena merupakan citra bangsa yang berada di garda depannya Indonesia,” pinta Bupati Laura.
Berdasarkan hal tersebut, dalam jangka waktu pendek Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan V Tanjung Selor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Air Minum Surya dharma hasyim, ST MT memberikan biaya pemeliharaan untuk masing-masing embung sebanyak 350 juta, uang tersebut nantinya bisa dipakai untuk biaya pengerukan embung.
Seusai rapat, agenda dilanjutkan esok hari, Rabu (04/01) melakukan peninjauan embung.
(PROKOMPIM)