Berandankrinews.com – Tanjung Selor – Pemberian Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang ke wilayah perbatasan dan pedalaman yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) mulai berjalan sejak sebulan terakhir. Hanya saja, seperti disampaikan Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM) Kaltara Hartono, masih ada beberapa titik yang belum tersalurkan.
“Semua titik-titik pendistribusiannya sudah dilelang sejak Maret. Tinggal pada titik penyaluran ke Pujungan (Malinau) yang masih dalam proses penandatangan kontrak. Insya Allah dalam minggu ini sudah selesai. Sehingga penyaluran SOA barang pada rute Tanjung Selor – Pujungan sudah mulai berjalan,” ungkapnya.
Hartono mengatakan, pendistribusian barang yang tela disubsidi ongkos angkutnya Sudha dimulai sejak sebulan lalu. Untuk yang pertama kali pada 2019 dilaksanakan pada rute Nunukan – Seimanggaris. “Sejak bulan maret penyaluran SOA barang sudah dilaksanakan, bahkan saat ini pendistribusian SOA barang sudah mencapai 60 persen,” kata Hartono.
Selain Nunukan – Seimanggaris, pendistribusian barang dengan SOA juga sudah dilakukan pada rute Tarakan – Long Bawan (Nunuka), yang telah berjalan sejak April lalu. Hingga saat ini, kata Hartono, realisai peyalurannya sudah mencapai 30 persen. Sarana transportasib yang digunakan berbeda-beda. Ada yan menggunakan kapal atau perahu, ada juga yang menggunakan pesawat. “Untuk ke Long Bawan rute penyaluran menggunakan transportasi pesawat dari Tarakan. Tapi ada juga yang melewati sungai,” terangnya. Rute lainnya yang sudah berjalan, adalah rute ke Lumbis Ogong, yang penyalurannya sudah mencapai 40 persen.
Hartono menguraikan, khusus rute Lumbis Ogong ini dibagi dua penyedia penyalur SOA barang, karena SOA yang disalurkan di Lumbis Ogong disebar ke 49 desa, sehingga penyaluran SOA dapat efektif. “Untuk desa yang posisinya di hilir ada sebanyak 20 desa, kemudian yang harus disalurkan oleh penyedia untuk desa hulu, hingga wilayah perbatasan ada sebanyak 29 desa. Makanya penyedia dibagi dua, karena kami khawatir kalau hanya satu penyedia saja yang mendistribusikan takutnya tidak sanggup pada rute Mansalong – Lumbis Ogong,” kata Hartono lagi.
Dibeberkan, barang-barang yang mendapatkan SOA oleh Disperindagkop, diutamakan barang kebutuhan pokok, di antaranya sembako, obat-obatan jika diperlukan, juga alat sekolah, alat kesehatan, peralatan bayi, serta Bahan Bakar Minyak (BBM). “Kalau penyaluran BBM sepanjang di sana tidak ada SPBU, BBM juga kita salurkan, karena BBM juga mempengaruhi harga barang, tentu penyaluran BBM ini akan dibatasi juga sesuai dengan kebutuhan. Seperti di Lumbis Ogong penyaluran BBM nya menyesuaikan dengan kapasitas kemuatan kapalnya,” imbuh Hartono. (humas)