TANJUNG SELOR – Dalam menghadapi era globalisasi yang kian berkembang, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kalimantan Utara (Kaltara), Drs. H. Suriansyah, M.AP menyampaikan pentingnya perhatian terhadap kebutuhan energi. Peningkatan kebutuhan energi yang tidak seimbang dengan produksi energi dapat mengakibatkan kerentanan terhadap ketahanan energi nasional.
“Mengingat kondisi pemenuhan kebutuhan energi di Indonesia yang masih sangat tergantung pada energi fosil, khususnya minyak bumi, perhatian akan hal ini semakin penting,” ucap Sekprov Kaltara Suriansyah saat membuka workshop Sosialisasi Konservasi Energi Tahun 2023 lingkup Pemprov Kaltara di Gedung Gabungan Dinas (Gadis) Pemprov pada, Rabu (23/8/2023).
Sekprov memaparkan, bahwa dalam laporan Indonesia Energi Indikator 2020, terlihat bahwa sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar penggunaan energi, diikuti oleh sektor industri dan rumah tangga komersial.
Dimana, pola pemakaian listrik rumah tangga mencapai puncak pada rentang waktu antara pukul 17.00 hingga 22.00, terutama karena penggunaan peralatan seperti penerangan, televisi, AC, dan lemari es yang memiliki konsumsi listrik yang signifikan.
Tak hanya itu, pola penggunaan energi yang tidak efisien juga teramati pada gedung perkantoran, terutama dalam penggunaan penerangan dan AC. Meskipun telah ada upaya untuk mengembangkan sumber energi terbarukan seperti mikrohidro, sel surya, biogas, panas bumi, dan bahan bakar bio, penggantian energi fosil dengan alternatif ini belum sepenuhnya optimal.
“Sangat penting untuk mengambil langkah-langkah yang terintegrasi dan berkelanjutan dalam pengolahan dan penggunaan energi untuk kebutuhan domestik,” imbuh Sekprov Suriansyah.
Saat ini, lanjut Suriasnyah, pemerintah telah mengambil langkah konkrit dalam konservasi energi melalui kebijakan dan program yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 70 Tahun 2009 tentang Konservasi Energi. Ini mencakup usaha untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan hemat energi serta mengembangkan perilaku yang peduli lingkungan dalam mengelola sumber daya energi.
Ia pun berharap melalui berbagai kegiatan edukatif yang bertujuan untuk mengajarkan penghematan energi, masyarakat akan mulai mengubah cara mereka menggunakan energi, baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota.
“Sosialisasi ini menjadi salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan dan mendukung program pemerintah dalam upaya konservasi energi. Kita berharap dapat mulai mengubah perilaku kita,” tutup Sekprov.
Untuk diketahui, kegiatan sosialisasi ini diinisiasi oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltara. Adapun sebagai narasumber yakni dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (Kemen-ESDM RI) , Catur Wahyu Prasetyo, S.T., M.T., dan Eko Sudarmawan, S.E.
(dkisp)