= Mendapat Alokasi Rp 1 Triliun, Terealisasi Rp 425 Miliar Lebih
TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Perhubungan (Dishub), terus berupaya menggenjot peningkatan Bandar Udara (Bandara) di Kaltara. Didukung penuh melalui pendanaan dari pusat, pengembangan Bandara dimulai sejak 2014 lalu.
Setidaknya ada 6 bandara yang menjadi prioritas, yakni Bandara Juwata di Tarakan, Bandara Tanjung Harapan di Bulungan, Bandara Kolonel RA Bessing di Malinau, Bandara Long Apung di Malinau dan Nunukan (Bandara Nunukan dan Yuvai Semaring).
Keenam bandara tersebut dalam kurun waktu lima tahun telah berubah. Seperti Bandara Tanjung Harapan, pada 2014 panjang runway masih 1.200 x 30 m, kini telah bersolek dengan panjang runway mencapai 1.600 x 30 m, sehingga bisa didarati oleh pesawat jenis ATR-72. Termasuk bandara lainnya, yakni Kolonel RA Bessing, Nunukan dan Yuvai Semaring.
Kepala Dishub Kaltara Taupan Madjid mengatakan, selama kurun waktu 2017-2018, pengembangan 6 bandara di Kaltara mendapatkan alokasi dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar sekitar Rp 1 triliun. Melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), hingga kini sudah terealisasi sebesar Rp 425.810.264.001. “Itu artinya, masih tersisa setengah triliun lebih yang belum terealisasi. Dan diharapkan tahun ini akan terealisasi,” katanya.
Sementara itu, untuk dana bantuan bandara tahun ini, berdasarkan informasi dari Dishub, sebanyak 6 bandara di Kaltara mendapatkan dana bantuan dari APBN dengan total diperkirakan mencapai Rp 200 miliar lebih, yang digunakan pengembangan infrastruktur penunjang bandara serta dilakukan perbaikan terhadap runway yang rusak.
Dari total Rp 200 miliar lebih itu, Bandara Long Apung di Kecamatan Krayan Selatan, Malinau mendapatkan bantuan terbesar yakni Rp 80 miliar. “Ini dikarenakan adanya gunung di depan runway yang harus dipotong, sehingga memerlukan anggaran yang cukup besar,” tutupnya.(humas)