NUNUKAN – Bangsa Indonesia di Tahun 2024 akan mengelar pemilu secara serentak di seluruh Indonesia, tentunya kita semua berharap agar dapat berlangsung dengan aman, lancar dan demokratis. Khusus di Kabupaten Nunukan, Badan Kesbangpol melalui Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) menjelang Pemilihan Umum 2024, menggelar dialog bersama para tokoh agama, tokoh pemuda, KPU, Bawaslu, RT, dan masyarakat yang di laksanakan di Aula Kantor Kelurahan Nunukan Timur, Kamis 13 Juli 2023.
Kerukunan Umat Beragama merupakan keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agamanya dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Sehingga keberadaan tokoh agama di masyarakat seringkali lebih didengar perkataannya. Peran tokoh agama juga sangat strategis dalam mendinginkan suasana (cooling system) dalam menghadapi pemilu legislatif dan pemilu presiden.
Mewakili Bupati Nunukan, PLT Kesbangpol Zulkifli, S.Sos mengharapkan pemilu yang akan datang bisa berlangsung dengan damai, aman dan diwarnai adu gagasan, adu ide dan konsep untuk menyelesaikan persoalan bangsa dan negara.
” Kita tidak berharap pemilu mendatang justru di gunakan untuk menampilkan politik identitas yang sudah terbukti sangat merusak persatuan dan kesatuan masyarakat. Maka untuk mencegah itu, di butuhkan peran para pemuka agama, tokoh tokoh masyarakat, tokoh adat untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan”, jelasnya.
Ketua FKUB H. Hermansyah mengatakan bahwa adanya dialog dilaksanakan untuk bersilaturahmi, saling berdialog, dan memberi saran masukan antara umat beragama demi memberikan kedamaian kesejukan menghadapi pesta demokrasi.
” Kami ini Forum Umat Beragama, dimana misi kami selalu mengkampanyekan masalah kerukunan. Kerukunan itu penting, dalam rumah tangga aja kerukunan itu sangat penting, dalam bertentangan pun penting, oleh sebab itu kerukunan juga harus penting terutama menjelang pemilu. Kita jangan terpancing dengan hasutan yang sifat menimbulkan gejolak, permusuhan di tengah masyarakat, yang namanya bertanding pasti ada menang ada kalah, yang menang tidak masalah, justru yang tidak mau kalah ini menjadi masalah, oleh sebab itu kami hadir di tempat ini untuk berdiskusi dengan bapak/ibu yang nantinya memberikan pemahaman dengan masyarakat kita bahwa perbedaan pilihan itu lumrah tetapi kita janganlah gonto-gontokan, saling caci maki, dan saling menjelekkan satu sama lain”, tuturnya.
(PROKOMPIM)