Guna Menekan Angka Kematian Ibu dan Anak, RSUD Nunukan Didukung Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita

NUNUKAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan bersama Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana gelar visitasi, workshop serta penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, bertempat di lantai 2 ruangan pertemuan Atlas Medika RSUD Nunukan, Selasa (14/02/2023).

Gelaran seremoni penandatanganan dihadiri oleh Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid, S.E., M.M, Ph.D, Direktur Utama RSUD Nunukan, dr. Dulman L, M.Kes., Sp.OG, Direktur Utama Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita, dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, M.H., MH.Kes, Dinas Kesehatan, Pengendalian penduduk, keluarga berencana, serta tim maternal, neonatal, elektromedis workshop validasi, baseline pemngambilan data, tenaga kesehatan dari RSUD Nunukan.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan presentasi perkenalan RSUD Nunukan yang disampaikan oleh Direktur dr. Dulman hingga acara inti yakni penandatanganan surat perjanjian kerjasama (SPK) dengan Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional RSAB Harapan Kita serta pemberian cinderamata.

Selaku Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid, S.E., M.M, Ph.D, mengatakan bahwa “Kita mengapresiasi sengan kerjasama ini bisa menjadi peningkatan pelayanan serta pengembangan tenaga kesehatan SDM menjadi meningkat, dan ini pun berlangsung selama minimal 3 kali visit, serta kita minta direktur RSUD Nunukan mengawal dengan baik agar hasilnya bisa kita teruskan ke puskesmas dan pustu yang berada di kecamatan” ujar Laura.

 

“Dengan angka kematian ibu dan anak yang naik turun dan berhubungan juga dengan stunting, karena kurangnya kesadaran masyarakat dan mungkin akses yang sulit, jadi kita berharap dengan kerjasama ini beserta dengan dinas kesehatan dan forkopimda yang juga punya program jemput bola agar bisa mengakses di daerah yang memang punya akses sulit untuk kesehatan dapat terjangkau serta SDM tenaga medis meningkat dan dapat memberikan edukasi ke masyarakat mengenai kesehatan ibu anak juga stunting.” lanjut Laura.

Berdasarkan penyampaian dari direktur utama RSUD Nunukan, dr. Dulman L, M.Kes., Sp.OG, menjelaskan tentang tujuan serta proses kerjasama antara RSAB Harapan Kita dengan RSUD, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Nunukan, “Angka kematian ibu dan bayi di Kalimantan Utara (Kaltara) itu tinggi bukan cuman Nunukan yang punya letak geografis yang sulit, jadi tujuan kerjasama ini agar terjadi penurunan atau tidak ada angka kematian ibu dan bayi, sebenarnya kerjasama ini sifatnya komprehensif seluruh wilayah kesehatan di Kab.Nunukan yang prosesnya dari RS dulu baru merata ke daerah lain agar tidak terfokus hanya ke RS” ungkap Dulman.

“Karena proses kerjasama ini tidak mudah apalagi langsung bekerjasama ke kita langsung ke madya karena memang permasalahan kematian ibu dan anak yang tinggi jadi kita berharap potensi SDM kita dapat merata menjangkau wilayah wilayah kesehatan di Kabupaten Nunukan, serta permasalahan di maternal, neonatal dapat teratasi dengan baik” sambung Dulman.

Selaku Direktur Utama RSAB Harapan Kita, dr. Ockti Palupi Rahayuningtyas, M.H., MH.Kes menyampaikan bahwa “Alasan kita memberikan kesempatan untuk mendampingi RSUD untuk menjadi pusat rujukan pelayanan Ibu dan Anak, karena komitmen dari Direktur RSUD Nunukan yang membuat kami merasa tersentuh dan tertantang serta faktor lokasi bahwa disini adalah Teras Indonesia sesuai dengan perintah Pak Presiden, kita harus membangun daerah yang terluar dahulu” kata direktur utama RSAB Harapan Kita.

Untuk perjanjian kerjasama akan berjalan selama 3 tahun dengan pendampingan langsung dari Pusat Kesehatan Ibu dan Anak Nasional Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSAB) Harapan Kita, yang dibawahi oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

(Ika/Nam)