NUNUKAN – Sungguh berkah dari Tuhan kembali ditambahkan kepada umatnya, khususnya di masyarakat di Pulau Nunukan yang beberapa minggu ini mengalami kekurangan air bersih dikarenakan mengeringnya embung embung yang ada di Pulau Nunukan karena hujan yang tak kunjung tiba. Sejak dua hari terakhir hujan deras mengguyur bumi sehingga embung embung mulai terus kembali. Terisinya air embung Bolong ini membuat distribusi air ke rumah rumah warga kembali normal dan masyarakat bisa tercukupi kebutuhan air bersihnya.
Sewaktu kekurangan air beberapa waktu yang lalu, berbagai upaya untuk menanganinya pun kemudian dilakukan. Perumda Tirtataka bersama dengan instansi terkait lainnya seperti BPBD, Damkar, Lanal TNI AL dengan menggunakan truk Tangki berjibaku untuk mendistribusikan air ke rumah rumah warga, semua daerah yang bisa dijangkau dimasuki dan diberikan air bersih.
Selain itu, pemerintah daerah juga melakukan rapat bersama instansi terkait. Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menggelar rapat dengan didampingi oleh Wakil Bupati Nunukan H Hanafiah. Tampak turut hadir dalam rapat tersebut Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan V Tanjung Selor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Air Minum Surya dharma hasyim, ST MT, Sekretaris Daerah Serfianus, Asisten Ekonomi dan Pembangunan H. Asmar, Kepala Bappeda Litbang Raden Iwan Kurniawan, Kepala Dinas PUPRPKP Abdi Jauhari, Direktur PDAM Masdi, Kepala Inspektorat, Kabag Ekonomi dan Camat Nunukan Selatan Bau Syahril.
Dalam rapat tersebut, Bupati Laura mengemukakan usulan prioritas terkait air baku yang ada di Nunukan, seperti waktu dekat dibutuhkannya pengerukan sungai Bolong, pengerukan embung Sungai Bilal, pengerukan embung sungai Lapri serta pembebasan lahannya, pembebasan lahan dan pembangunan embung sungai Limau, pembangunan IPA sungai Limau, pembangunan IPA Pagatason, dan Pengadaan mobil tangki air.
” Kami mohon pak dibantu, ini bukan hanya persoalan Kabupaten Nunukan tapi juga secara nasional, karena merupakan citra bangsa yang berada di garda depannya Indonesia,” pinta Bupati Laura.
Seusai rapat, pagi harinya dilakukan peninjauan lapangan pada embung embung yang ada, serta melihat potensi air baku seperti di Gang Limau dan sebagainya.
Ternyata apa yang dilakukan tesebut tak sampai disitu saja, respon pemerintah tidak hanya secara horizontal saja, hubungan vertikal antara Manusia dan Sang Khalik juga perlu dijaga di an dibangun. jauh sebelum digelar rapat, Bupati juga sudah terlebih dahulu membuat surat edaran kepada masyarakat untuk melakukan Sholat Istisqo (Sholat minta Hujan). Dalam surat Edaran tertanggal 4 Januari 2023 tersebut Bupati menghimbau seluruh umat Islam di Kabupaten Nunukan untuk melakukan Sholat Istisqo serentak pada pelaksanaan Sholat Jumat 6 Januari 2023.
Dan pada hari ini, Jumat (06/01/2023) Bupati meminta agar diselenggarakan Dzikir dan Doa. Acara Dzikir dan Doa ini yang dihadiri oleh seluruh kepala Perangkat Daerah dan perwakilan staf ini mengambil tempat di ruang Pertemuan lt. V kantor Bupati Nunukan.
Kegiatan Dzikir dan doa bersama berlangsung khidmad dan khusuk. Dzikir dan doa ini dipimpin langsung oleh Ustadz Zahri Fadli.
Semoga dengan dilaksanakan Dzikir dan doa di awal tahun ini bisa membuka pintu keberkahan bagi seluruh masyarakat semua, seperti berkah derasnya air hujan yang turun memenuhi embung dan sungai sungai.
(PROKOMPIM)