NUNUKAN – Pemerintah Daerah (Pemda) dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Nunukan beserta Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V Tanjung Selor Melakukan peninjauan terhadap embung yang berada di Nunukan, Rabu (04/01/2023)
Setelah keringnya embung yang digunakan sebagai penampungan air untuk masyarakat Nunukan mengakibatkan terjadinya krisis air yang melanda Nunukan di akhir tahun 2022 hingga sekarang.
Selaku Bupati Nunukan, Hj. Asmin Laura Hafid, S.E., M.M mengatakan bahwa “Sampai sekarang ini air tetap mengalir tetapi memang pembagiannya dibatasi karena debit air yang kurang, kita juga sudah melakukan bantuan air kepada masyarakat dan akan beberap kali kita lakukan cuman memang armada kita banyak mengalama kendala kerusakan jadinya terlambat” ungkap Laura.
“Saya juga menghimbau kepada masyarakat agar menempuh jalan bersama melaksanakan doa bersama, seperti dalam Islam ada sholat untuk menurunkan hujan” lanjut Laura.
Selain Pemda Nunukan, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V Tanjung Selor dari Kementrian PUPR, Suryadarma Hasyim, S.T., M.T ikut lakukan peninjauan dan mengatakan bahwa “Kalau memang daerah kalimantan yang besar memang supply airnya berasal dari sungai besar dan air tanah, sedangkan untuk Nunukan karena tidak punya potensi sungai besar menjadikan sumber air berasal dari cuaca yakni air hujan, untuk kepulauan kalimantan sendiri sebenarnya curah hujannya tinggi tetapi memang untuk akhir tahun ini iklim berubah ubah jadi ini murni dari masalah alam” tutur Suryadarma.
“Kami sudah punya masterplan yakni upaya memenuhi kebutuhan air untuk Nunukan, membangun sekitar 10 embung untuk pulau Nunukan dan Sebatik tetapi itu dilakukan secara bertahap, terencana dan harus sinergi
, sekali lagi saya katakan bahwa dalam 1 dan 2 tahun ini belum bisa teratasi karena sumber air kita sangat minim sekali hanya berasal dari air hujan” Lanjut Suryadarma
Terdapat 4 embung yang berada di Nunukan, 2 embung yang sudah dioperasikan yakni Embung Bolong dan Embung Bilal, 1 embung yang belum dioperasikan yakni Embung Fatimah, dan 1 yang masih tahap perencanaan yaitu Embung Limau.
(Nam)