JAKARTA – Lewat program sertifikasi, melatih tenaga ahli konstruksi dan ahli terampil, sejak awal dilaksanakan pada 2016, hingga saat ini sudah 2.732 tenaga konstruksi lokal tersertifikasi.
Adapun rinciannya, lewat program pelatihan, fasilitasi uji kompetensi dan sertifikasi tenaga konstruksi pada 2016 sebanyak 305 orang. Lalu pada 2017 sebanyak 183 orang, 2018 sebanyak 180 orang, 2019 sebanyak 1.378 orang, kemudian 2020 sebanyak 550 orang. Sementara pada 2021, sebanyak 136 orang.
Peningkatan kemampuan SDM khususnya dalam Pelatihan Sertifikasi Keterampilan Kerja (SKK) Jasa Konstruksi yang sudah tersertifikasi pada tahun 2021 sebanyak 136 orang tenaga ahli, dari target 520 orang yang akan dilatih sampai dengan tahun 2024.
Sementara untuk tenaga terampil, dalam rentang tahun 2014 hingga 2020, mencapai 1.527 orang yang tersebar di seluruh kabupaten dan kota se-kaltara. Sedangkan untuk tenaga asesor baru terdapat 26 orang dari berbagai sub klasifikasi.
Gubernur Kaltara Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum mengungkapkan bahwa Pemprov terus berupaya memberikan kontribusi dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor konstruksi.
Menurutnya, kebutuhan akan para pelaku jasa konstruksi yang kompeten harus terus didukung dengan pelatihan serta peningkatan kompetensi.
“Peningkatan kompetensi pelaku jasa konstruksi akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran pembangunan, terutama mega proyek yang akan dikerjakan di Kaltara, seperti pembangunan PLTA Sungai Kayan, Kawasan Industri (KIPI), dan proyek strategis lainnya,” kata Zainal.
Ia mencontohkan pembangunan konstruksi di KIPI atau yang sekarang lebih dikenal Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI). Diperkirakan KIHI akan menyerap kurang lebih 60 ribu tenaga kerja konstruksi dan pelaku jasa konstruksi.
Untuk itu, perlu kerjasama dan sinergi antar semua pelaku jasa konstruksi baik itu tenaga ahli, asosisasi, badan usaha dan pemerintah dalam mempersiapkan tenaga kerja konstruksi lokal kompeten.
Selain sertifikasi jasa konstruksi, Gubernur juga berencana membangun laboratorium bahasa asing di Jalan Meranti, Kecamatan Tanjung Selor. Bahkan Gubernur juga telah meninjau lokasi tersebut dan sedang direnovasi.
Dikatakannya, laboratorium bahasa ini dibangun sejalan dengan adanya isu strategis nasional di Kaltara. Seperti pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional, di mana kedepannya akan banyak perusahaan asing dibangun di Kaltara.
Oleh sebab itu, Pemprov perlu menyiapkan sumber daya manusia yang menguasai bahasa asing, sehingga kedepannya putra-putri Kaltara dapat melakoni profesi di kawasan industri itu.
“Ke depan akan banyak perusahaan besar dari berbagai negara seperti China, Inggris hingga Canada dibangun di Kaltara, jadi kita perlu menyiapkan SDM yang baik dan sesuai dengan kebutuhan,” katanya.
Ia meyakini melalui kursus di laboratorium bahasa ini sudah mampu menguasai bahasa asing. “Laboratorium bahasa ini dibimbing oleh tenaga ahli di bidangnya, selain itu didukung juga peralatan audio dan visual untuk menunjang kegiatan pelatihan, jadi membuat pesertanya mudah memahami materi yang diberikan pembimbing,” terangnya.
Rencananya, dalam waktu dekat gedung yang bakal dijadikan laboratorium bahasa segera digunakan. Setelah itu perlengkapan pendukung laboratorium dipersiapkan dan didatangkan ke Kaltara.
“Mudah-mudahan, laboratorium ini sudah bisa dioperasionalkan empat bulan kedepan, karena saya ini anak-anak di Kaltara cakap berbahasa asing tanpa memikirkan biaya, karena semua pelatihan di laboratorium bahasa ini gratis,” tuntasnya. (dkisp)