Marthin Billa Gelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Bulungan

Bulungan – Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Dr. Drs. Marthin Billa, M.M menggelar Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Desa Binai, Tanjung Palas Timur, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), Kamis (15/4/2022)

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh masyarakat serta para pemuka agama dan adat tersebut, Marthin Billa mengajak semua elemem masyarakat untuk menjadikan Pancasila sebagai pedoman dalam segala lini aspek kehidupan bermasyarakat

“Rumusan Pancasila ini disusun dengan makna filosofis yang sangat mendalam. Di mana masing-masing sila dalam Pancasila mencerminkan karakteristik bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai penting dalam kehidupan,” tutur Marthin Billa.

Seperti nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Nilai-nilai penting dalam Pancasila menurut Marthin Billa tidak akan berubah namun dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang ada.

Bukan hanya itu, fungsi Pancasila juga sebagai sumber dari segala sumber hukum. Di mana Pancasila diletakkan sebagai hukum paling utama yang menjadi rujukan hukum atau peraturan-peraturan lain yang berlaku di Indonesia.

“Dengan begitu, seluruh bangsa Indonesia perlu menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Lebih dari itu, seluruh masyarakat Indonesia juga harus memahami dan mengerti arti serta fungsi Pancasila dengan baik. Sebab, ini bisa menjadi bekal pemahaman untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.

Kemudian UUD 1945, Marthin Billa menjelaskan bahwa UUD 1945 merupakan hukum dasar yang menjadi sumber dasar dari seluruh peraturan perundang-undangan. Sementara Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum

“UUD 1945 merupakan hukum dasar tertulis. Selain hukum dasar tertulis, juga berlaku hukum dasar tidak tertulis,” katanya

Lenih lanjut Marthin Billa mengungkapkan, saat ini ada lebih dari 1.340 Suku yang ada di Indonesia. Begitupula di Kalimantan Utara terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda. Keberagaman ini hendaknya dapat menjadi sarana untuk saling mengenal dan menghormati satu sama lain

“Latar belakang yang berbeda bukan lantas kita tak bisa bersama. Tapi mari kita jadikan perbedaan yang ada sebagai spirit untuk bergotong royong membangun Kaltara,” ujar Marthin

Martin mengingatkan, bahwa bukan tidak mungkin saat ini ada pihak – pihak yang menginginkan persatuan dan kesatuan nasional runtuh. Namun martin menegaskan, selama bangsa Indonesia masih memegang prinsip Bhineka Tunggal Ika, maka keharmonisan ditengah masyarakat akan terus terjalin

Penerapan Bhinneka Tunggal Ika melalui toleransi dan gotong-royong dalam kehidupan bernegara. Pemahaman Bhinneka Tunggal Ika membuat kita menjalankan sikap saling menghargai, memahami perbedaan, tenggang rasa, dan serta tidak melakukan diskriminasi atau membeda-bedakan seseorang bersadarkan status, dalam keseharian karena hal ini dapat mempererat tali persaudaraan.

“Bhinneka Tunggal Ika merupakan prinsip hidup bangsa Indonesia. Semboyan tersebut mendeskripsikan tentang kesatuan dan keutuhan bangsa yang diciptakan dari sikap persatuan,” jelasnya

Dalam kesempatan tersebut, Marthin Billa juga mengajak masyarakat untuk menjadikan semangat kebangsaan sebagai sarana untuk bergotong royong dan bersinergi mengahiri pademi covid – 19. Kendati kasus covid – 19 di Kaltara cenderung menurun, namun hal tersebut menjadi alasan untuk tidak mentaaati protokol kesehatan

“Mentaati protokol kesehatan termasuk ikut vaksinasi itu sejatinya untuk sama – sama saling menjaga diri sendiri dan orang lain. Dan itu sejalan dengan Pancasila terutama tentang Kemanusiaan,” pungkas Marthin

Pewarta : Eddy Santry