Nunukan – Meluapnya Sungai Pansiangan yang mengenangi pemukiman warga di beberapa Keamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menyisakan kerugian materi masyarakat. Karena Banjir tersebut otomatis membuat aktivitas warga di beberapa wilayah lumpuh total.
Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI, Deddy Yevry Hanteru Sitorus bertindak cepat. Selain bantuan sembako, Politisi PDI Perjuangan itu juga menurunkan 2 Unit Mobil Tangki Air Bersih.
Staf Ahli dai Deddy Sitorus, Yus Malindo menuturkan, Mobil tangki berisi air bersih tesebut selain untuk mensuplay persedian air kepada warga juga untuk membersihkan sisa – sisa banjir seperti lumpur yang mengotori rumah warga dan fasilitas umum seperti rumah ibadah, sekolah dan lainya.
“Seperti kita ketahui bersama, banjir ini telah menyisakan sampah hingga lumpur di rumah warga terutama fasilitas umum seperti rumah ibadah, perkantoran atau sekolah. Dengan mobil tangki ini kita berupaya utuk membersihkan sisa banjir itu,” papar Yus.
Lebih lanjut Yus menjelaskan bahwa kedua Mobil tangki tersebut beroperasi di wilayah Kecamatan Lumbis, Sembakung dan Kecamatan Sembakung Atulai.
” Kedua mobil tangki air itu juga akan terus beroperasi hingga benana banjir ini usai,” imbuhnya.
Terkait Sembako, Yus mengungkapkan bahwa bantuan tersebut akan didistribusikan kepada warga yang benar – mengalami dampak parah terutama warga yang bermukim di Kecamatan Lumbis Hulu, Lumbis Pansiangan dan Kecamatan Lumbis Ogong
“Insha Allah, secepatmya kita akan distribusikan sembako ke wilayah Pansiangan, Lumbis Hulu dan Lumbis Ogong,”jelasnya
Diketahui, yang melanda lima kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, sejak 4 Januari 2022, berakibat pada kerusakan tempat tinggal dan kerugian warga di perbatasan RI – Malaysia.
Air bah yang disinyalir berasal dari Malaysia saat ini, dikatakan lebih besar ketimbang Banjir tahun tahun sebelumnya.
Saat itu tercatat sekitar 29 bangunan roboh dan hanyut diterjang banjir. Rumah lain yang hanyut, ada di Desa Ubol Alung, milik Damson. Rumah tersebut baru saja selesai dibangun dan belum sempat ditempati pemiliknya.
Pewarta: Eddy Santry