Ancam Mengancam Dinilai Oleh Front Pembela Rakyat (FPR) Tidak Bagus Bagi Pendidikan Politik Rakyat

Berandankrinews.com – Solo — Front Pembela Rakyat (FPR) menggelar konsolidasi nasional pada Ahad, (17/03/2019) di Area Concert Hall De Tjolomadoe, Karanganyar Solo, Jawa Tengah yang dihadiri oleh sekitar tiga ribuan peserta dari seluruh Indonesia.

Usai acara konsolidasi ini, FPR menegaskan kembali dukungan resmi untuk paslon nomor urut 01 Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin serta mengajak kepada peserta untuk tidak lupa pada tanggal 17 April nanti agar berbondong-bondong menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) mencoblos pasangan nomor urut 01 karena apabila kita kalah dalam pilpres maka kekuatan besar dalam hal ini Amerika Serikat akan menguasai kembali negeri kita sebagai mana Amerika Serikat beserta konco-konconya menikmatinya selama 32 tahun.

Selaku Panglima tertinggi FPR, Nugroho Prasetyo menyampaikan ; “Mari kita bertarung secara fair dan sehat bukan malah mengancam bila calonnya nanti kalah, maka akan mengerahkan rakyat untuk ramai-ramai menduduki istana negara, ini kan nggak sehat buat pendidikan politik rakyat”.

“Kami akan siap mengawal kemenangan Pak Jokowi dan KH. Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 sampai titik darah penghabisan dan siap menerjunkan satgas kami ke istana negara guna menghadapi ancaman elemen lain yang akan mengerahkan massa apabila paslonnya kalah dalam pilpres,” tegas Nugroho dalam orasinya.

Sementara Petrodes M. Mega S. Keliduan S.Sos selaku juru bicara FPR menyatakan bahwa ancam mengancam bukanlah budaya politik kita dan itu jelas tidak bagus buat perkembangan demokrasi bangsa.

“Kita akan turunkan 3,2 juta relawan untuk mengawal dan mengamankan 800.000 TPS di seluruh Indonesia dan tanggal 27 Maret nanti kami akan mengadakan Apel Siaga Satgas di Manahan Solo yang insya Allah akan dihadiri langsung oleh Pak Jokowi,” pungkas Petrodes. (fri)