Tanjung Selor – Ketua Badan Urusan Legislasi Daerah (BULD) DPD RI, Marthin Billa menilai bahwa untuk memangkas penyebaran virus corona bukan lah semata – mata tugas Pemerintah maupun Satgas Penangangan Covid – 19 saja. Akan tetapi diperlukan sinergitas semua elemen karena virus corona berkaitan mata rantai kehidupan sosial sehari – hari.
“Saya tegaskan, untuk memangkas penyebaran covid – 19, tak cukup dilakukan oleh Pemerintah dan Tim Gugus saja. Tapi diperlukan kebersamaan dalam sikap proaktif semua elemen. Ingat, Covid – 19 ini adalah virus yang berkaitan dengan mata rantai kehidupan sehari -hari kita,” tuturnya kepada Redaksi, Minggu (10/1).
Melawan pandemi Covid-19 yang penyebarannya meluas diperlukan gotong royong dari semua pemangku kepentingan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
“Saya mewanti – wanti kepada masyarakat, tolong jangan anggap remeh wabah ini. Karena covid – 19 ini bukan musuh yang kasat mata tapi virus yang dapat menjangkiti siapapun. Tetaplah budayakan 3 M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjga jarak,” ujarnya.
Ketika Pemerintah telah berupaya melalui berbagai kebijakan untuk memangkas penyebaran corona virus, maka masyarakat wajib mematuhi protokol yang telah ditetapkan tersebut. Marthin mengingatkan, apabila pembuat dan obyek kebijakan tak dapat bersinergi, maka sampai kapanpun virus corona tak akan dapat di tanggulangi.
“Dan jika itu terjadi, akan berapa banyak lagi kerugian baik fisik, waktu dan materi akibat harus hidup dalam pademi,” tandasnya
Menghentikan pademi, menurut Marthin juga perlu adanya kegotongroyongan. Pihak yang mampu secara ekonomi bisa membantu menyediakan alat pelindung diri atau alat kesehatan lain yang dibutuhkan rumah sakit. Tak hanya itu, individu yang memiliki kelebihan materi diharap dapat berbagi kelebihan pendapatanya untuk menopang pihak lain yang terdampak parah secara ekonomi.
Yang lebih penting lagi, Marthin berharap berharap seluruh masyarakat Kaltara bersedia mengikuti program vaksinasi Covid-19. Ia memastikan, seluruh proses dan tahapan pengembangan vaksin terus diikuti oleh pemerintah, termasuk dari Kementerian Agama maupun MUI.
Mantan Bupati Malinau, Kalimantan Utara tersebut menegaskan bahwa dirinya siap untuk divaksin bahkan bersedia menjadi orang pertama di Kaltara dari vaksinasi tersebut.