Tari A’Karena RI Benteng Pannyua Akan Digelar di Benteng Fort Rotterdam

Makassar- pertunjukan tari A’Karena RI Benteng Pannyua atau biasa juga disebut benteng Ujung Pandang pada merupakan benteng milik Kerajaan Gowwa-Tallo, yang dibangun pada tahun 1545 oleh Raja
Gowa X, Karaeng Tumapakrisi Kallonna.

Masa itu diambil alih Belanda sebagai pusat perdagangan dan militer melalui Perjanjian Bongayya 18 November 1667 yang diberi nama Fort Rotterdam.

Bukti sejarah Makassar dalam pertumbuhan kota, arsitektur dan kesenian beriringan dengan benteng ini.

Seperti diketahui Pertunjukan tari “Akarane ri Benteng Pannyua” konon katanya berakar dari mitos atau tradisi Pakarena yang memperlihatkan kesenian tari yang mempertunjukkan sejarah, sosial, budaya dan
politik dengan benteng Pannyua serta
lingkungan sekitarnya di masa lalu dan sekarang.

Tarian A’karen ri benteng Pannyua merupakan karya Nurlina Syahrir yang terdapat lima struktur dramatik dalam karya ini yang akan dipentaskan pada hari Rabu, 28 Agustus 2019 Pukul 19.30 wita di Benteng Fort Rotterdam.

Yang pertama: “Amuntuli Aparrapa Empo” dalam tradisi Makassar untuk menyambut dan mengiringi tamu menuju ke tempat duduk sebelum acara dimulai.

Kedua:”Tomanurung Menitiskan Assulapa Appa” menggambarkan mitos Tomanurung, seperti cahaya turun dari langit (boting langi) ke bumi (lino).

Ketiga: “Karenang Bate Salapang”, Bate Salapang adalah majelis yang memilih dan melantik raja.

Keempat: “Komunitas Kota yang Kosmopolitan”.

Dan yang Kelima: “A’karena dalam Pusaran Waktu” Menggambarkan tentang kesabaran, ketabahan, keteguhan manusia Makassar dalam mengarungi pusaran waktu yang lalu, kini, dan bahkan yang akan datang.

Nurlina Syahrir nama yang tidak asing dalam dunia tari tradisional, beliau dikenal juga sebagai koreografer dan peneliti tari tradisional “Pakarena” Sulawesi Selatan.

Ditengah aktivitasnya sebagai koreografer, saat ini sedang menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni dan Desain UNM.

Dalam waktu yang singkat Nurlina Syahrir dan tim produksinya akan menggelar pertunjukan tari di Benteng Fort Rotterdam dengan Tema karya A’KARENA RI BENTENG PANNYUA.

Produksi pertunjukan ini yang dipimpin oleh Misbahuddin, melibatkan beberapa seniman-seniman dalam tim produksi yakni Dramaturgi oleh Ram Prapanca, Asisten Koreografer Bau Salawati, Penata Musik Maskur Al Alief, Memet Chaerul Selamet dan Dg. Serang, Penata Cahaya oleh Sukma Silanan dan Mustakim dan Penata Artistik oleh Is Hakim serta Stage Manager oleh Prusdianto, Design Grafis oleh Irfan Arifin.

(Irwan N Raju /Haryudi Rahman)