Bupati Wajo hadiri Rakor dan Bimtek Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera, ini harapannya

WAJO – Dalam menunjang kesuksesan program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (#Bekerja) Kementerian Pertanian Tahun 2019 di Kabupaten Wajo, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Balai Besar Veteriner Maros mengadakan rapat koordinasi dan bimbingan teknis, di Glory Convention Center (GCC) Sengkang, Rabu (21/8/2019).

Rakor yang dibuka langsung oleh Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud tersebut, dihadiri oleh perwakilan Kepala BBVet Maros beserta tim, perwakilan Kadis Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan, TKSK Kabupaten Wajo, unsur Forkopimda, beberapa Kepala OPD terkait, serta para Camat, Lurah, dan Kepala desa penerima bantuan.

Dalam rapat koordinasi tersebut, perwakilan Kepala Balai Besar Veteriner Maros memaparkan bahwa sasaran Program #Bekerja Kementerian Pertanian Tahun 2019 adalah 360.000 Rumah Tangga Miskin Pertanian (RTMP) dengan total bantuan ayam sebanyak 18 juta ekor. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan sendiri bertanggung jawab untuk pendistribusian bantuan kepada 220.000 RTMP dengan jumlah ayam 11.000.000 ekor yang tersebar di 13 Provinsi dan 57 Kabupaten seluruh Indonesia.

Bantuan yang diberikan adalah berupa ayam sebanyak 50 ekor, pakan sejumlah 150 Kg, 1 paket obat hewan yang terdiri dari roboransia dan desinfektan serta bantuan kandang dengan konsep padat karya senilai Rp. 500.000 untuk masing-masing RTMP. 

Dia menambahkan, untuk di Kabupaten Wajo sendiri, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Balai Besar Veteriner Maros menargetkan jumlah Rumah Tangga Miskin Pertanian (RTMP) yang mendapatkan bantuan sebanyak 3.284 RTMP yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Wajo.

Sementara itu, Bupati Wajo, Dr. H. Amran Mahmud mengungkapkan, program #Bekerja perlu mendapatkan perhatian karena program tersebut sangat strategis untuk membantu Pemerintah Kabupaten Wajo dalam mengembangkan program-program pengentasan kemiskinan kedepannya.

“Bantuan yang akan diterima sejumlah masyarakat miskin di Kabupaten Wajo ini merupakan upaya untuk mengentaskan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat miskin guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan melalui kegiatan pertanian yang terintegrasi,” ujar H. Amran Mahmud.

Lebih lanjut, Dr. H. Amran Mahmud mengatakan, program #Bekerja tersebut sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Wajo yaitu Integrated Farming System.

“Jadi kita juga memiliki program yang namanya Integrated Farming System, kita sudah membuat kelompok kawasan yang tidak lama lagi kita akan berkumpul disana untuk membuat sebuah terobosan sekaligus memberi semangat kepada seluruh petani di Kabupaten Wajo agar mereka bisa berkembang dalam mengembangkan pertanian terpadu yang terintegrasi,” katanya.

Dalam Integrated Farming System tersebut, ia mengatakan juga akan mengembangkan peternakan salah satunya melalui bantuan ayam unggul yang diberikan Kementerian Pertanian. Bantuan tersebut nantinya akan di kembangkan ke kawasan pertanian terpadu supaya bisa dijadikan percontohan dan tempat belajar bagi para petani agar mereka tidak hanya bercocok tanam tapi juga bisa mengembangkan peternakan.

Dengan adanya program Bekerja melalui pemberian bantuan bibit ayam lokal unggulan diharapkan bisa berkembang dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan, Bupati mengharapkan agar Kabupaten Wajo kedepannya bisa menjadi lumbung daging dan sentra pengembangan ayam lokal, karena menurutnya potensi untuk itu ada.

Seperti diketahui, program yang diluncurkan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman pada Juni 2018 tersebut memang sudah banyak memberikan manfaat bagi ratusan ribu Rumah Tangga Miskin (RTM) di seluruh Indonesia khususnya yang berada di wilayah perdesaan. Berbasis usaha di sektor pertanian, program ini merupakan satu dari delapan kegiatan unggulan di lingkup Kementan.

( Humas Pemkab Wajo )